Representasi Makna Film Berjudul "Barodak"

Meilanie Fitria

Abstract


Penciptaan ini bertujuan untuk merepresentasikan makna Barodak yang terbentuk dari keterkaitannya dengan berbagai unsur perfilman. Bentuk pengemasan yang dipilih oleh pengkarya yakni film tari, demi mempersingkat durasi film serta mempertimbangkan bahwa alasan utama representasi film berjudul Barodak ini untuk membedah proses kreatif pembuatannya sehingga sampai menjadi bentuk film yang utuh dan bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Menganalisis dimensi perfilman apa saja yang terdapat di dalam karya ini, salah satunya bisa dilihat dari alur film seperti proses awal film Barodak memperlihatkan pengambilan shoot zoom in seorang penari menyalakan lilin secara detail mengungkapkan makna penerangan kehidupan bagi pengantin kelak saat membangun rumah tangga. Hal inilah yang membuat media film dijadikan sebagai usaha untuk merepresentasikan film Barodak karena mampu memperlihatkan objek terkecil menggunakan teknik perfilman yang lebih dikenal dengan teknik sinematografi. Selanjutnya karya ini menggunakan metode master scene method yang dilakukan dengan pengambilan beberapa shoot, terdiri atas master shoot dan coverage shoot, namun beberapa bentuk di dalam film diusahakan tidak akan terlalu jauh menggeser bentuk adat istiadat Barodak sebenarnya, mengingat dalam ranah film tentu saja ada beberapa bagian yang akan didramatisasi pengkarya agar layak menjadi sebuah tontonan yang tidak bersifat monoton.


Representation of the Meaning of the Film Barodak

ABSTRACT

This creation aims to represent the Barodak meaning that is formed from its connection with various elements of film. The form of packaging chosen by the creators, namely dance films, is to shorten the duration of the film and to consider that the main reason for the representation of the film entitled Barodak is to dissect the creative process of making it so that it becomes a complete film and can be enjoyed by the general public. Analyze what film dimensions are contained in this work, one of which can be seen from the plot of the film such as the initial process of the Barodak film showing a zoom in shoot of a dancer lighting a candle in detail revealing the meaning of lighting life for the future bride and groom when building a household. This is what makes film media used as an attempt to represent Barodak films because they are able to show the smallest objects using film techniques, better known as cinematographic techniques. Then this work uses the master scene method which is carried out by taking several shots, consisting of a master shot and a coverage shoot, however, some forms in the film are tried not to shift too much the form of the actual baroque customs, bearing in mind that in the realm of film of course there are several parts that will be dramatized by the artist so that it is worthy of being a spectacle that is not monotonous. 


Keywords


adat istiadat pernikahan, film tari, representasi film barodak | wedding customs, dance film, barodak film representations

Full Text:

PDF

References


Andini, I. P., & Parnaningroem, R. D. W. (2021). Analisis plot dalam film “Lola Rennt (198)” karya Tom Tykwer. Identitaet: Jurnal Bahasa Dan Sastra Jerman, 10(2), 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.26740/ide.v10n2.p318-328

Angelo, M. (2011). Dimensi film dan struktur film. Musa666.Wordpress.Com. https://musa666.wordpress.com/2011/04/14/dimensi-film-dan-struktur-film/

Apriyana, F., Salamah, S., & Idawati. (2022). Analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik pada film anti korupsi tahun 2015 yang berjudul “Tinuk.” Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 11(1), 76–86. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31000/lgrm.v11i1.5787

Ardianto, D. T., & Riyanto, B. (2020). Film tari; sebuah hibridasi seni tari, teknologi sinema, dan media baru. Mudra: Jurnal Seni Budaya, 35(1), 112–116. https://doi.org/https://doi.org/10.31091/mudra.v35i1.856

Bulaeng, B. (2019). MALANGKO Salah satu jenis lawas ulan. https://www.youtube.com/watch?v=ve_MOm3wKnk

Channel, S. U. O. (2022). Gong genang 4k video. https://www.youtube.com/watch?v=7tBBFBfYiB0&t=40s

Christandi, D. B. A. (2013). Representasi perempuan dalam film “Sang Penari” (Kajian semiotika Roland Barthes) [Universitas Kristen Satya Wacana]. https://repository.uksw.edu/handle/123456789/3841

Dewandra, F. R., & Islam, M. A. (2022). Analisis teknik pengambilan gambar one shot pada film “1917” karya Sam Mendes. BARIK - Jurnal S1 Desain Komunikasi Visual, 3(2), 242–255. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/JDKV/article/view/47708

Farisyi, S., Musadieq, M. Al, Utami, H. N., & Damayanti, C. R. (2022). A systematic literature review: Determinants of sustainability reporting in developing countries. Sustainability, 14(16), 1–18. https://doi.org/https://doi.org/10.3390/su141610222

Fiske, J. (2018). Pengantar ilmu komunikasi; terj. Hapsari Dwiningtyas (5th ed.). PT Raja Grafindo Persada.

Fitria, M. (2022). Barodak. https://www.youtube.com/watch?v=HRLluhmYKfo

Gamal Thabroni. (2022). Dasar-dasar elektronika: Sejarah, Komponen, Konsep & Alat. Serupa.Id. https://serupa.id/dasar-dasar-elektronika/

Indy, T. W. (2019). Pembuatan film fiksi dengan plot twist unreliable narrator berjudul “Methik” [Institut Bisnis dan Informatika STIKOM]. https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3674/1/15510160023-2019-STIKOM_SURABAYA.pdf

Kurniawan, F. (2015). Analisis secara biomekanika terhadap kekerapan kesalahan pada teknik gerak serang dalam pertandingan anggar (kajian spesifikasi senjata floret). Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 11(1), 73–90. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21831/jorpres.v11i1.10261

Laily, F. T., & Purbantina, A. P. (2021). Digitalisasi industri perfilman Korea Selatan melalui Netflix sebagai alternatif pasar ekspor film. Expose: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 142–155. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33021/exp.v4i2.1494

Latiefa, B. (2018). Kajian musikologis soundtrack film Hayao Miyazaki “Spirited Away” (2001) pada komposisi “Day of The River” untuk orkestra karya Joe Hisaishi (1950) [Institut Seni Indonesia Yogyakarta]. http://digilib.isi.ac.id/5417/

Lee, J. (2018). ASMR suara air hutan & burung. https://www.youtube.com/watch?v=yk1x_jQLHh0&t=6s

Miftahudin, & Sugitanata, A. (2020). Barodak Rapancar on Samawa people Bale Brang village: Between Islamic law and cultural philosophy. Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 17(2), 1–26. https://doi.org/https://doi.org/10.24239/jsi.v17i2.601.1-26

Mutmainah, A., & Warsana, D. (2021). Cultural values in the film “Barakati.” Cinematology: Journal Anthology of Film and Television Studies, 1(2), 43–52. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/ftv-upi.v1i2.40632

Patau, Q. T. L., & Ibrahim, M. M. (2021). ‘Urf terhadap tradisi Barodak Rapancar sebelum pernikahan. Sakina: Journal of Family Studies, 5(1), 1–11. https://urj.uin-malang.ac.id/index.php/jfs/article/view/559

Phetorant, D. (2020). Peran musik dalam film “Score.” JOMSTI: Journal of Music Science, Technology, and Industry, 3(1), 91–102. https://doi.org/https://doi.org/10.31091/jomsti.v3i1.967

Productions, P. H. (2012). Horror piano theme. https://www.youtube.com/watch?v=CFZ9g9vEdbE

Resyi, M. A. (2021). Penerapan sineotik dalam misa en scene untuk membangun realitas pada penyutradaraan film fiksi “Kisah Para Pencari” [Institut Seni Indonesia Yogyakarta]. http://digilib.isi.ac.id/9112/3/MOHAMMAD RESYI AFRIANATA_2021_BAB 1.pdf

Rosfiantika, E., Mahameruaji, J. N., & Permana, R. S. M. (2017). Representasi Yogyakarta dalam film “Ada Apa Dengan Cinta 2.” Jurnal ProTVF, 1(1), 47–60. https://doi.org/https://doi.org/10.24198/ptvf.v1i1.13333

Safitri, R. (2021). Nilai-nilai moral yang terkandung dalam tradisi Sangkure [Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Bengkulu]. http://repository.iainbengkulu.ac.id/7305/

Sarah, A. M. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Contextual Teaching Learning dan Nilai Islami pada Materi Cahaya dan Alat Optik di SMP/MTS. Tarbiyah dan Keguruan. Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. PHI: Jurnal Pendidikan Fisika & Terapan, 2(1). https://www.jurnal3.ar-raniry.ac.id/index.php/jurnalphi/search/authors/view?firstName=Ayu&middleName=&lastName=Sarah Mursida&affiliation=Alumni Prodi PFS Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar-Raniry%2C Banda Aceh&country=ID

Suparni. (2016). Metode pembelajaran membaca doa berbasis multimedia untuk anak usia dini. IJSE: Indonesian Journal on Software Engineering, 2(1), 57–63. https://doi.org/https://doi.org/10.31294/ijse.v2i1.668

Suyasa, M. (2009). Lawas Samawa dalam konfigurasi budaya nusantara. Mabasan (Masyarakat Bahasa Dan Sastra): Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 3(1), 86–106. https://doi.org/https://doi.org/10.26499/mab.v3i1.103

Taufik, R. R., Vellayati, D. M., & Nurhadi, Z. F. (2021). Pengalaman komunikasi aktor atau aktris dalam memerankan karakter lokal. Jurnal Digital Media & Relationship, 3(2), 90–94. https://doi.org/https://doi.org/10.51977/jdigital.v3i2.626

Tazkiyah, D. (2019). Keindahan dalam tanda: Analisis nilai estetika web series “Mengakhiri Cinta” dalam 3 episode. Prosiding Seminar Nasional Linguistik Dan Sastra (SEMANTIKS), 1–8. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks/article/view/39012

Triyono, Hariwibowo, M. A., & Putra, B. P. (2016). Analisis sudut pandang kamera dan jenis kamera. CICES (Cyberpreneurship Innovative and Creative of Exact and Social Science), 2(2), 216–232. https://doi.org/https://doi.org/10.33050/cices.v2i2.357

Utami, N. W. (2016). Wujud kebudayaan dalam prosesi Barodak ritual adat pernikahan Sumbawa. Retorika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 9(2), 90–163. https://doi.org/https://doi.org/10.26858/retorika.v9i2.3802

Wahyuni, S., Minawati, R., & Yulika, F. (2019). Kajian struktur dramatik pada film “Mursala” karya Viva Westi. Proporsi: Jurnal Desain, Multimedia, Dan Industri Kreatif, 4(2), 126–135. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22303/proporsi.4.2.2019.126-135

Wandansari. (2013). Aktualisasi nilai-nilai budaya daerah sebagai kearifan lokal untuk memantapkan jatidiri bangsa. https://ikadbudi.uny.ac.id/sites/ikadbudi.uny.ac.id/files/lampiran/MAKALAH_0.pdf




DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v8i2.8029

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Meilanie Fitria

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791

email : jurnal.invensi@isi.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

View my stat Visitors