Kajian Proses Belajar Ansambel Musik Kolintang Kayu di RBN Wale Ma’zani Minahasa Tomohon

Virgina Mariana Aray

Abstract


Ansambel Musik Kolintang Kayu (AMKK) Minahasa merupakan warisan budaya masyarakat Minahasa yang perlu dipelajari dan dilestarikan. RBN Wale Ma’zani sebagai Rumah Budaya Nusantara yang menaungi berbagai proses kreatif seni budaya Minahasa telah menghasilkan pemain dan pelatih yang berpengalaman dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran AMKK di RBN Wale Ma’zani Minahasa Tomohon. Melalui metode penelitian deskriptif kualitatif, data diperoleh berdasarkan observasi di lokasi penelitian, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan pelatih dan anak sanggar, serta dokumentasi selama proses latihan. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, dengan keabsahan data yang diperoleh melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran AMKK menggunakan pendekatan pembelajaran aktif (active learning) dengan strategi pembelajaran ekspositori. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, demonstrasi, tutor sebaya, mengajar beregu, latihan/drill, dan pembagian tugas. Teknik dan taktik pembelajaran yang digunakan adalah pembawaan materi dengan tegas, serta pengulangan materi dengan pemberian hukuman dan penghargaan. Pembelajaran reguler terdiri dari latihan dasar dan latihan lanjutan. Pembelajaran nonreguler terdiri dari latihan dasar, latihan lanjutan, dan gladi/simulasi. Evaluasi dilakukan selama proses latihan, gladi/simulasi, serta gelar seni dan festival AMKK.

 

Study of the Learning Process of the Kolintang Kayu Musical Ensemble at RBN Wale Ma’zani Minahasa Tomohon

ABSTRACT

The Minahasa Kolintang Kayu Musical Ensemble (AMKK) is a cultural heritage of the Minahasa people that needs to be studied and preserved. RBN Wale Ma’zani as the Archipelago Culture House which oversees various creative processes of Minahasa arts and culture, has produced experienced and quality players and coaches. This study aims to describe AMKK learning at RBN Wale Ma’zani Minahasa Tomohon. Through a qualitative descriptive research method, data was obtained based on observations at the research location, structured and unstructured inverviews with coaches and members, as well as documentation during the training process. Data were analyzed using qualitative descriptive analysis techniques, with the validity of the data obtained through triangulation. The results showed that: AMKK learning uses an active learning approach with an expository learning strategy. The learning methods used are lectures, demonstrations, peer tutoring, team teaching, drills, and division of tasks. The learning techniques and tactics used are emphasizing the material, and repeating the material by giving punishments and reward. Regular learning consists of basic exercises and advanced exercises. Non-regular learning consists of basic training, advanced training, and rehearsals/simulations. Evaluation is carried out during the training process, rehearsals/simulations, as well as art exhibitions and AMKK festivals.


Keywords


kolintang Minahasa, pembelajaran aktif, ekspositori, latihan | kolintang Minahasa, active learning, expository, practice

Full Text:

PDF

References


Agustinova, D. E. (2015). Memahami metode penelitian kualitatif: Teori & politik. Calpulis.

Aqib, Z., & Murtadlo, A. (2016). Kumpulan metode pembelajaran kreatif dan inovatif: Buku wajib guru, mahasiswa, dan dosen. Satu Nusa.

Burhani, R. (2013). Pagelaran kolintang terlama ciptakan rekor muri. Antara. https://www.antaranews.com/berita/355050/pagelaran-kolintang-terlama-ciptakan-rekor-muri

Coban, S., & Dubaz, İ. (2011). The relationship between active learning models in music lessons in elementary schools and multiple intelligence areas. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 28, 684–690. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.11.129

Hood, M. (1960). The challenge of “Bi-Musicality.” Ethnomusicology, 4(2), 55–59. https://www.jstor.org/stable/924263

Indonesia, P. I. K. N. PINKAN. (2022). Persatuan Insan Kolintang Nasional PINKAN Indonesia. YouTube Video. https://www.youtube.com/@pinkanindonesia/featured

Indonesia, P. I. K. N. (2017). Profil & buku panduan persatuan insan kolintang nasional; edisi kedua. Lontar Media Semarang.

Jabodetabek, A. C. S. U. (ACSU). (2012). Persiapan matang, kunci sukses SD St Clara Tomohon dalam festival Malesung 2012. Wordpress.Com. https://acsujabodetabek.wordpress.com/2012/03/27/persiapan-matang-kunci-sukses-sd-st-clara-tomohon-dalam-festival-malesung-2012/

Jurima, R., Kivestu, T., & Steinbach, K. (2016). Possibilities of using active learning methods in secondary schools’ music lessons. Future Academy: Cognitive Counseling Research and Conference Services Sciences. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15405/book.5.8

Kuurme, T., & Siim, H. (1991). Aktiivõpe. Harjumaa Hariduse Arenduskeskus.

Liputan6. (2009). Empat rekor dunia dari main kolintang massal. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/news/read/249554/empat-rekor-dunia-dari-main-kolintang-massal

Menger, M. (2020). Kolintang studies during a pandemic. In Ethnodoxology: A Global Forum on Arts and Christian Faith. https://artsandchristianfaith.org/index.php/journal/article/view/87

Paulson, D. R., & Faust, J. L. (1998). Active learning in the college classroom. Journal On Excellence In College Teaching, 9, 3–24. https://www.calstatela.edu/dept/chem/chem2/Active/index.htm

Prabawa, A. K., Pradoko, A. M. S., & Handoyo, C. B. (2021). Perspektif pendidikan seni musik berorientasi humanistik. INVENSI: Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni, 6(1), 41–52. https://doi.org/https://doi.org/10.24821/invensi.v6i1.4793

Prasetyaning, D. (2014). Beiby Sumanti sukses mengenalkan kolintang hingga ke luar negeri. Medcom.Id. https://www.medcom.id/hiburan/musik/GNGVzRlK-beiby-sumanti-sukses-mengenalkan-kolintang-hingga-keluar-negeri

Putri, S. E., & Rekohadi, D. (2017). Suharyo begitu setia dengan alat musik kolintang, simak tekad kuatnya. Suryamalang.Com. https://suryamalang.tribunnews.com/2017/02/12/suharyo-begitu-setia-dengan-alat-musik-kolintang-simak-tekad-kuatnya

Saifuddin, A. F., Premono, D. U., & Pandie, Y. (2014). Minahasa wonderland: Negeri mempesona di bibir Pasifik: Mimpi Nicko Kamu. P3ISIP.

Sanjaya, W. (2016). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Prenadamedia.

Soputan, F. A. (2020). Aransemen musik populer dalam ansambel musik kolintang kayu Minahasa. Urban: Jurnal Seni Urban Dan Industri Budaya, 4(1), 43–60. https://doi.org/https://doi.org/10.52969/jsu.v4i1.63

Sugiyono. (2016). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sukandar, A. K., & Astika, I. W. (2020). Upaya meningkatkan kemampuan bermain alat musik anak dengan pembelajaran berbasis kreativitas. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 2(5), 805–814. https://journal.ipb.ac.id/index.php/pim/article/view/31730

Tangerangonline.id. (2022). Pinkan sumbang alat kolintang Untuk lestarikan budaya takbenda. Tangerangonline.Id. https://tangerangonline.id/2022/06/06/pinkan-sumbang-alat-kolintang-untuk-lestarikan-budaya-tak-benda/

Warsono, Hariyanto, & Muliawat, N. N. (2013). Pembelajaran aktif: Teori dan asesmen; cetakan kedua. PT Remaja Rosdakarya.

Informan/Narasumber

Aray, Joudy (53 tahun). Pemilik RBN Wale Ma’zani, pemerhati serta pelatih AMKK di Sanggar Ma’zani, tinggal di Walian Satu, Kecamatan Tomohon Selatan.

Aray, Marchia (20 tahun). Mahasiswa, pemain melodi dan anak binaan Sanggar Ma’zani.

Ngantung, Jilly (22 tahun). Mahasiswa, pemain melodi dan anak binaan Sanggar Ma’zani.

Oktaviani, Marlia (24 tahun). Pemain pengiring, anak binaan Sanggar Ma’zani.

Pandelaki, Nikita (25 tahun). Vokalis dan pemain pengiring, anak binaan Sanggar Ma’zani.

Pangalila, Mariska (19 tahun). Mahasiswa, pemain pengiring dan anak binaan Sanggar Ma’zani.

Pondaag, Marselina (26 tahun). Pelatih AMKK di Sanggar Ma’zani tinggal di Desa Walian, Kecamatan Tomohon Selatan.

Rapar, Erica (23 tahun). Pemain melodi, pengiring, dan anak binaan Sanggar Ma’zani.

Santos, Keith (29 tahun). Pelatih AMKK di Sanggar Ma’zani tinggal di Desa Kamasi, Kecamatan Tomohon Tengah.

Woi, Flower (19 tahun). Mahasiswa, pemain melodi dan anak binaan Sanggar Ma’zani.




DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v8i2.8418

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Virgina Mariana Aray

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791

email : jurnal.invensi@isi.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

View my stat Visitors