Memoar Penyakit Mental dalam Seni Lukis

Elisa Faustina

Abstract


Sepanjang sejarah seni, telah banyak seniman yang berkarya seni dari pengalaman penyakit mentalnya. Penyakit mental sendiri berarti ketidakmampuan individu untuk beraktivitas karena gangguan signifikan klinis secara psikologis. Gejala penyakit mental seringkali tidak terdeteksi sebab kerap kali tersamarkan sebagai imajinasi bagi seniman. Di sisi lain, karya seni menjadi perekam akan pengalaman hidup pembuatnya. Memoar penyakit mental divisualisasikan dalam lukisan dengan warna-warna berintensitas tinggi dan bentuk-bentuk ganjil. Bentuk dan objek yang disajikan bersifat nanar dan ambigu, dengan kecenderungan surealistik. Untuk menyuarakan kelimbungan yang dialami dalam penyakit mental. Lukisan akan lebh banyak membawakan suasana dalam karya. Sebab penyakit mental sendiri adalah pengalaman yang tidak jelas batas-batasnya. Penyakit mental masih memiliki stigma dalam masyarakat. Lewat karya lukis, konflik internal dalam kehidupan seseorang dapat didiskusikan. Lukisan menjadi salah satu media pembebasan bagi nilai-nilai konvensional. Pengemasan ide dan gagasan secara kreatif melalui nilai-nilai estetika, memberikan pandangan dan pengalaman baru bagi audiens agar dapat menghargai mereka dengan penyakit mental.


Keywords


Penyakit Mental, Terapeutik, Katarsis, Otobiografis, Memoar

Full Text:

PDF

References


Bahari, N. (2008). Kritik seni: wacana, apresiasi, dan kreasi. Pustaka Pelajar.

Halgin, R. P., & Whitbourne, S. K. (2010). Psikologi abnormal: Perspektif klinis pada gangguan psikologis. Jakarta: Salemba Humanika.

Madijono, S. (2019). Mengenal Seni Rupa Murni. Mutiara Aksara.

Wright, A. (1999). Selftaught against the Grain: Three Artists and a Writer. EdsFlaudette May Datuin andPatrick Flores, Women Imagining Women:Home, Body, Memory. Conference Proceedings. Manila, University of the Philippines Department of Art Studies, the Ford Foundation, Manila and the Cultural Center of the Philippines. W.S., Nunung, “Karya adalah Suatu Pengalaman Batin”, p. 193-198, 2006, Dalam Sulebar M. Soekarman (Ed.). 2008, Seni Abstrak Indonesia: Renungan, Perjalanan, dan Manifestasi Spiritual, Yayasan Seni Visual Indonesia, Jakarta

Website:

https://www.bbc.com/news/10154775, diakses penulis pada tanggal 20 Desember 2019, jam 20.04WIB

https://www.bbc.co.uk/programmes/artic les/5BNv7H97g3SpczrK56dHngF/ jackson-pollocks-forgotten-bleak- masterpieces-the-30-year-wait-for- black-pourings-exhibition, diakses penulis pada 30 November 2020, jam 21:29 WIB

https://www.dailyartmagazine.com/ artists-who-suffered-mental-illness, diakses penulis pada tanggal 20 Desember 2019, jam 20.15WIB

https://www.jackson-pollock.com/ biography.html, diakses penulis pada 30 November 2020, jam 20.38 WIB

https://observer.com/2015/07/a-master- of-reinvention-what-artists-can- learn-from-joan-miro-today/, diakses penulis pada 30 November 2020, jam 21.18 WIB, diakses penulis pada tanggal 27 Desember 2019, jam 7.15WIB

https://www.theupcoming. co.uk/2018/02/11if-all-art-

is-autobiographical-how-should-we- approach-it/, diakses

penulis pada tanggal 29 November 2020, jam 14:47 WIB




DOI: https://doi.org/10.24821/jocia.v7i1.5273

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ISSN 2442-3394 (media cetak)  || ISSN 2442-3637 (media online)


View My Stats