Apropriasi Musikal dan Estetika Musik Gamat

Martarosa Martarosa

Abstract


Penelitian ini membahas cara orang Pesisir Minangkabau mengimbuhkan atau mencangkokkan beberapa genre musik tradisional Pesisir Minangkabau hingga genre musik ini menjadi semakin kuat diakui sebagai musik mereka. Penelitian difokuskan pada perubahan dan estetika. Secara musikologis data dipisahkan menjadi dua aspek yaitu aspek musikal dan aspek sosial atau tekstual dan kontekstual. Secara tekstual data dianalisis berdasarkan konsep estetika yang meliputi harmoni dan  orkestrasi yang menyangkut penyajian formasi instrumen. Konsep ini dapat digunakan untuk melihat bentuk-bentuk apropriasi musikal yang terjadi pada musik gamat sebagai kajian analisis dalam bentuk dan struktur, vibrato dan ornamentasi melalui teknik penyajian  garitiak dan gayo. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa proses interaksi dan cara kepemilikan atau apropriasi terhadap musik gamat oleh orang-orang Minangkabau diduga terjadi melalui penawaran-penawaran pada sisi musikal antar budaya timbal balik.

Keywords


gamat; apropriasi; musik Minangkabau.

Full Text:

PDF

References


Ammer, Christine. (2004). The Facts On File Dictionary of Music. New York: Mc Milan.

Bramantyo, Triyono. (2004). Disseminasi Musik Barat di Timur. Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia.

Prier, Karl Edmund. (2011). Kamus Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Fontaine, Paul. (1967). Basic Formal Structures In Music. New York: Appleton-Century-Crofts.

Ganap,Victor, (2011). Kronjtong Toego. Yogyakarta: BP ISI.

Harper-Scott, J.P.E; Jim Samson. (2009). An Introduction to Music Studies. New York: Cambridge University Press.

Hendrizal. (2013). Studi Analisis: Nilai-Nilai Estetika Lokal Dalam Musik Gamat, Jurnal Ekspresi Seni, 15 (1).

Irawan, E., Soedarsono, R. M., & Simatupang, G. L. L. (2014). Karakter Musikal Lagu Gedé Kepesindenan Karawitan Sunda. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 15(1), 18-31.

Mistortoify, Z., Haryono, T., Ganap, V., & L. Simatupang, G. (2014). Pola Kellèghãn dan Teknik Vokal Kèjhungan Representasi Ekspresi Budaya Madura dan Pengalaman Estetiknya. RESITAL : JURNAL SENI PERTUNJUKAN, 15(1), 1-17.

doi:http://dx.doi.org/10.24821/resital.v15i1.796

Murniati, M. (2016). Dekonstruksi Estetika dan Makna Musik Gamat di Sawahlunto, Sumatera Barat. RESITAL : JURNAL SENI PERTUNJUKAN, 16(1), 25-35. doi:http://dx.doi.org/10.24821/resital.v16i1.1272

Romengan, Perry. (2010). Hubungan Fungsional; Struktural Musikal-Aspek Ekstra Musikal Muisk Vokal Etnik Minahasa. Yogyakarta: Program Pascasarjana ISI Yogyakarta.

Schneider, Arnd. (2006). Appropriation As Practice: Art and Identity in Argentina. New York: Palgrave Macmillan.

Simatupang, Lono. (2013). Pergelaran Sebuah Mozaik Penelitian Seni Budaya, Yogyakarta: Jalasutra.

Simatupang, Lono. (2010). “Seni Dan Estetika: Perspektif Antropologi”, Makalah disampaikan dalam Seminar “Estetika Nusantara”, Program Pascasarjana, Institut Seni Indonesia, Surakarta.

Sriyanto. (2012). Dimensi Estetika Pertunjukan Saluang Dendang Di Minangkabau Dalam Bagurau. Jurnal Ekspresi Seni. 14 (2).

Sumarsam. (2016). “Soal-Soal Masa Lampau dan Kini Seputar Hibriditas Musik Jawa Eropa: Gendhing Mares dan Genre-Genre Hibrid Lain”. Dalam Bart Barendregt dan Els Bogaerts. Merenungkan Gema Perjumpaan Musikal Indonesia-Belanda (Recollecting Resonances: Indonesia-Dutch Musical Encounters). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Svasek, Maruska. (2007). Anthropology, Art And Cultural Production. London: Ann Arbor, MI.

Webtografi

http://en.wikipedia.org/wiki/Appropriation (music), diakses pada tanggal 15 Desember 2014.

Informan

Tawanto Karim. Pemain dan pimpinan Kelompok Musik gamat. Tinggal di Mata Air, Padang.




DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v17i1.1687

Article Metrics

Abstract view : 1543 times
PDF - 1736 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.