Aksiologi Musikal pada Pertunjukan Tari Tradisional Linda dalam Ritual Adat Keagamaan Karia di Daerah Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara

Firmansyah Firmansyah, GR Lono Lastoro Simatupang, AM Hermien Kusmayati, Wiwik Sushartami

Abstract


Esensi dari penelitian ini adalah untuk mengungkap nilai-nilai musikal yang melekat di balik pertunjukan tari tradisional Linda dalam ritual adat keagamaan Karia di daerah Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Hal yang unik dalam penelitian ini adalah alat musik yang digunakan dalam pertunjukan tari tradisional Linda dalam ritual Karia, para pemusik yang mayoritas dilakoni oleh kaum perempuan Muna, konsep musik yang sedikit berbeda dengan konsep musik pada umumnya karena cenderung disharmoni, dan perspektif orang Muna yang mayoritas beragama Islam terhadap musik. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa, musik mempunyai nilai-nilai khusus tersendiri dalam sudut pandang orang Muna.


Musical Axiology in Linda's Traditional Dance Performance in the Traditional Karia Religious Ritual in the Muna Regency, Southeast Sulawesi Province. The essence of this research is to reveal the musical values inherent behind Linda's traditional dance performance in the traditional Karia religious rituals in the Muna Regency area of Southeast Sulawesi Province. What is unique in this study is the musical instrument used in Linda's traditional dance performances in the Karia ritual, the musicians who are predominantly performed by Muna women, the concept of music is slightly different from the concept of music in general because it tends to be disharmony, and the perspective of the majority of Muna people Muslim towards music. From the results of the study concluded that, music has its own special values in the point of view of the Muna people.

Keywords:  music; linda traditional dance; ritual karia

Keywords


musik; tari tradisional linda; ritual karia

Full Text:

PDF

References


Belvage, R. H. (2015). Pada Suatu Drama: Studi Seni Pagelaran Dalam Wacana Pergerakan. Jurnal Kajian Seni, 1(2), 166–178.

Couvreur, J. (2001). Etnografisch Overzicht van Moena. Terj. Rene van den Berg. Kupang: Artha Wacana Press.

Dahlia, L. (2006). Jenis Alat Musik Tradisional Muna. Raha: Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Muna.

Danial. (2014). Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Kaukaba.

Denzin, N. K. & Y. S. L. (2000). Handbook of Qualitative Research. California USA: Sage Publication.

Ganap, V. (2000). Studi Komparasi Pendidikan Musik di Jepang dan Indonesia. Yogyakarta: FSP ISI Yogyakarta.

Gupita, W., & Kusumastuti, E. (2012). Bentuk Pertunjukan Kesenian Jamilin di Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal. Jurnal Seni Tari, 1(1), 2.

Hardiman, F. B. (2015). Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Kanisius.

Harimurti, S. M. (2015). Seni pada Masa Pemerintahan Dinasti Abbasiyah Tahun 711–950 Masehi. Jurnal Kajian Seni, 1(2), 194–204.

Hartoko, D. (1984). Manusia dan Seni. Yogyakarta: Kanisius.

Haryono, T. (1999). Dinamika Kebudayaan Logam di Asia Tenggara Pada Masa Paleometalik. Yogyakarta: Buletin Fakultas Sastra UGM.

Haryono, T. (2008). Seni Pertunjukan dan Seni Rupa dalam Perspektif Arkeologi Seni. Solo: ISI Press.

Haryono, T. (2017). Sumbangan Budaya Islam dalam Pelestarian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Tradisional di Jawa. Jurnal Kajian Seni, 4(1), 1–11.

Iban, O. (2014). Penciptaan Ragam Hias Tingang Haguet Sebagai Alternatif Brand Identity Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah. Jurnal Kajian Seni, 1(1), 19–31.

Insriani, H. (2015). Modal dan Makna Kerja Dalang Wayang Potehi di Semarang: Kisah Hidup Thio Tiong Gie. Jurnal Kajian Seni, 1(2), 149–165.

Irawati, E. (2014). Makna Simbolik Pertunjukan Kelentangan dalam Upacara Belian Sentiu Suku Dayak Benuaq Desa Tanjung Isuy, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Jurnal Kajian Seni, 1(1), 60–73.

Iskanadar, Z. (2017). Intuisi Musikal Sebagai Metode Penciptaan Lagu Istikharah Cinta Karya Yedo Kurniawan Dari Grup Sigma, Dumai. Kajian Seni, 4(1), 92–102.

Karl-Edmund Prier S.J. (2006). Sejarah Musik Jilid 1. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgy.

Karmini, N. W., & Paramartha, W. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Tari Sanghyang Manik Geni Di Pura Serayu Desa Adat Canggu, Kuta Utara-Badung. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(3), 341–348.

Kautzar, A. (2019). Karakteristik Bentuk Musik Melayu di Kota Palembang Pada Lagu Melati Karangan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 18(2), 88–94. https://doi.org/10.24821/resital.v18i2.1926

Khan, H. I. (2002). Dimensi Mistik Musik dan Bunyi. Yogyakarta: Pustaka Sufi.

Kimi Batoa, L. (1991). Sejarah Kerajaan Daerah Muna. Raha: CV. Astri.

Koentjaraningrat. (1993). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kristianto, I. (2019). Proses Kreatif Eko Supriyanto dalam Penciptaan Tari Balabala. Jurnal Kajian Seni, 5(2), 207.

Kuswarsantyo, K. (2014). Seni Jathilan dalam Dimensi Ruang dan Waktu. Jurnal Kajian Seni, 1(1), 48–59.

Maceda, J. (1998). Gong and Bamboo: A Panorama of Philipens Music Instruments. Diliman Quezon City: University of The Philippine Press.

Merriam, A. P. (1999). The Antropology of Music. Terj. Triono Bramantyo. Yogyakarta: Fakultas Seni Pertunjukan.

Mudhofir, A. (2011). Kamus Istilah Filsafat dan Ilmu. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Murgiyanto, S. (2015). Pertunjukan Budaya dan Akal Sehat. Jakarta: Fakultas Seni Pertunjukan IKJ.

Nur Iman, W. O. (2015). Perempuan Muna Pola Asuh Dalam Karia. Kendari: Settung Publishing.

Nurullita, H. (2015). Stigmatisasi Terhadap Tiga Jenis Seni Pertunjukan Di Banyuwangi: Dari Kreativitas Budaya Ke Politik. Jurnal Kajian Seni, 2(1), 33–49.

Oba, L. (2005). Muna Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Sinyo MP.

Puspitawati, H. (2013). Konsep, Teori dan Analisis Gender. Bogor: IPB Press.

Rudiansyah, R., Gunardi, G., & Nugrahanto, W. (2016). Fungsi Puak Poi Pada Upacara Paisin dalam Budaya Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan. Jurnal Kajian Seni, 3(1), 31–42.

Rustim, R., & Simatupang, G. R. L. L. (2019). Interaksi Sosial Tradisi Bagurau Saluang Dendang Minangkabau di Sumatera Barat. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), 20(1), 36–51.

Saepudin, A. (2013). Garap Tepak Kendang Jaipongan dalam Karawitan Sunda. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Shils, E. (1983). Traditions. Chicago: The University of Chicago Press.

Shin Nakagawa. (2000). Musik dan Kosmos Sebuah Pengantar Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor.

Snoek, J. A. M. (2006). Defining Rituals dalam Kreinath Jens. Theorizing Ritual: Issues, Topics, Approaches, Concepts. Leiden: Brill.

Soedarso. (1990). Tinjauan Seni. Yogyakarta: Suku Dayar Sana.

Soedarsono, R. M. (2001). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Soeharto, M. (1992). Kamus Musik. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Spradley, J. P. (2006). Metode Etnografi, terj Misbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

Suharto, B. (1998). Dance Power: The Concept Of Mataya in Yogyakarta Dance. Bandung: Sastrataya-Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Syafiq, M. (2003). Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Taeda, N. (2014). Panduan Praktis Tari Linda. Raha: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muna.

Tenzer, M. (1991). Balinese Music. Berkley: Periplus Editions.

Turner, V. (1967). The Forest of Symbol. Ithaca, N.Y: Cornell University Press.

Utomo, U. (2006). Gender dan Musik: Kajian tentang Konstruksi Peran Laki-laki dan Perempuan dalam Proses Pendidikan Musik (Gender and Music: Research of Men’s and Women’s Role Construction in the Music Education Process). Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 7(1), 2.

Informan

La Kusrin (50), Praktisi seni tradisi dalam kebudayaan Muna.

La Ode Alimin (63), Salah satu tokoh adat Muna sekaligus merupakan pemilik hajatan dalam peristiwa pertunjukan tari tradisional Linda dalam ritual adat keagamaan Karia.

La Ode Danhdila (65), Salah satu tokoh adat Muna yang dalam struktur Pemerintahan Kerajaan Muna bergelar Kapitalao Lohia.

Wa Ode Asnaniah (35), Seorang pelaku persitiwa budaya atau penari pada pertunjukan tari tradisional Linda dalam ritual adat keagamaan Karia.

Wa Ode Uli (50), Pemilik hajatan pada pertunjukan tari tradisional Linda dalam ritual adat keagamaan Karia.




DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v20i3.3817

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.