Conservation and Development Model of Mamaca in Pamekasan Madura
Abstract
ABSTRACT
Mamaca traditional performing art is an essential intangible asset for the people of Madura and Indonesia. Mamaca in Madurese language means reading. Contextually, it means reading verses from particular texts. Its diversity and uniqueness are not only known by Indonesian, but also worldwide people. Its paramount role in the life of Mamaca-supporting community is undeniable as the songs and notations generated while performing is not only functioned as performing, but also efforts to establish Madurese moral values. Unfortunately, the local people, especially younger generation currently have started to abandon this traditional art. It leads to a worrisome position of Mamaca existing in Pamekasan Regency, Madura Island. Considering that this traditional performing art emphasizes the nobility of values and norms in its form and implementation and its capability of strengthening the Indonesian character and the harmony of social life, Mamaca is urgently required to be preserved and developed in accordance to the fervor of nowadays era. The performers take turns reading and singing the verses containing some epics of Mahabharata, Ramayana, stories of Islamic Prophets, and values of benevolence regarding wisdom teachings. This research is a model for the conservation and development of noble cultural values that involves active supporting elements of Mamaca, relevant government, academics, industries or sponsors, and the role of the media.
ABSTRAK
Model Konservasi dan Pengembangan Mamaca di Pamekasan Madura. Seni pertunjukan tradisi Mamaca merupakan aset non bendawi yang penting bagi masyarakat di Madura dan bangsa Indonesia. Mamaca dalam bahasa Madura berarti membaca. Dalam penelitian ini, Mamaca yang dimaksud adalah tradisi membaca syair-syair dari naskah tertentu. Keanekaragaman dan keunikannya tidak hanya dikenal oleh bangsa Indonesia sendiri, tetapi juga sudah secara luas. Peran pentingnya Mamaca di dalam kehidupan masyarakat penyelenggaranya tidak dapat terbantahkan karena lagu-lagu yang dilantunkan serta notasi yang dimainkan tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, namun sebuah upaya untuk menanamkan nilai moral. Sayangnya, Mamaca kini mulai ditinggalkan, terutama oleh generasi muda setempat. Oleh karena itu, seni Mamaca yang hidup di wilayah Kabupaten Pamekasan Pulau Madura dipandang penting dilestarikan dan dikembangkan sesuai zamannya. Mengingat bahwa seni pertunjukan tradisi yang berdasarkan pada pemanfaatan musik internal ini mengutamakan keluhuran nilai dan norma di dalam wujud dan penyelenggaraannya, Mamaca dipandang mampu menguatkan karakter bangsa dan harmoni kehidupan sosial. Para pelakunya secara bergantian membaca dan melagukan syair-syair yang memuat sebagian wiracarita Mahabharata, Ramayana, dan kisah para Nabi dalam agama Islam serta menyampaikan norma dan nilai kebaikan mengenai ajaran kebijaksanaan. Kajian ini merupakan model pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya adiluhur yang melibatkan unsur penyangga aktif Mamaca, pemerintah terkait, akademisi, pihak industri atau sponsor, dan peran media.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akhyat, A., Marsono, Nugrahani, D. S., Saktimulya, S. R., & Wisma, N. C. R. (2010). Ensiklopedi Pamekasan: Alam, Masyarakat, dan Budaya. Klaten: PT Intan Sejati.
Amalia, N. A. (2022). Peranan Pusat Seni Dan Budaya sebagai Bentuk Upaya Pelestarian Budaya Lokal. Arsitektur, 19(1), 34–40.
Amrullah, I., & Imayah. (2022). Sosioreligius pada Tradisi Mamaca Masyarakat Madura Pesisiran. Edukasi Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(2), 212–225. https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/pbs/article/view/5864.
Ary, D., Jacobs, L. C., Sorensen, C., & Razavie, A. (2010). Introduction to Research in Education (8th ed.). Cengage Learning. https://www.academia.edu/38674323/Introduction_to_Research_in_Education
Bouvier, H. (2002). Lebur: Seni Musik dan Pertunjukan dalam Masyarakat Madura (R. S. Hidayat (ed.). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Creswell, J. W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches. New York: Sage Publications.
Dana, I. W. (2021). Art Conservation for the Classical Masks at Sonobudoyo Museum, Yogyakarta. Journal of Urban Society’s Arts, 8(1), 61–68. https://journal.isi.ac.id/index.php/JOUSA/article/view/4629
Dana, I. W., & Kusmayati, A. H. (2018). H. Sastro sebagai Penggerak Mamaca di Pamekasan Madura. Resital, 19(2), 89–93. https://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/4133.
Fahruddin, A. I., Cahyono, A., & Nugrahani, R. (2022). Art-based Revitalization Strategy for Creative Actors in the Old City of Semarang. Journal of Arts Education, 11(1), 73–84. https://journal.unnes.ac.id.catharsis.view
Hidayatullah, P. (2020). Pagelaran Mamaca dan Proses Menjadi Manusia Madura. Pertunjukan Dan Pendidikan Musik, 2(2), 105–120. https://musikolastika.ppj.unp.ac.id/index.php/musikolastika/article/view/44/29
Irawati, E. (2018). Kreativitas dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia sebagai Strategi Pemasaran Kesenian Tradisional di Indonesia. GETER: Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 1(1), 1–8. https://doi.org/10.26740/geter.v1n1.p1-8.
Irawati, Eli (2019) Ethnomusicology and Music Ecosystem. In: ICONARTIES 2019, 3-5 Juli 2019, The Poenix Hotel Yogyakarta. https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=MOgTdMAAAAJ&citation_for_view=MOgTdMAAAAJ:kNdYIx-mwKoC.
Khoiriyah, F., & Syarif, Z. (2019). Eksistensi Tembang Mamaca (Macapat ) dalam Dimensi Kultur, Mistik dan Religius; Studi Etnografi di Desa Serabi Barat Modung Bangkalan. Tribakti, 30(2), 324–334. https://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/tribakti/article/view/819
Kothari, C. . (2009). Methodology: Methods and Techniques (2nd ed.). New Delhi: New Age International (P) Limited Publishers.
Kusmayanti, A. H., & Sayuti, S. A. (2014). Eksistensi Sastra Lisan Mamaca di Kabupaten Pamekasan, Madura. Eksistensi Sastra Lisan, 13(1), 182–190. https://www.researchgate.net/publication/330707445_EKSISTENSI_SASTRA_LISAN_MAMACA_DI_KABUPATEN_PAMEKASAN_MADURA
Maghfiroh, M. (2017). Tradisi Mamaca di Kabupaten Sampang. Pamekasan: Duta Media Publishing.
Marimin, Darwis, R., & Sutono, A. (2017). Konservasi Warisan Budaya sebagai Penyangga Destinasi Unggulan Kawasan Borobudur: Studi Atraksi Wisata di Sanggar Kesenian Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Barista, 4(2), 167–180. https://journal.stp-bandung.ac.id/index.php/barista/article/view/147
Rifa’i, A. (2021). Tradisi Mamaca Madura. Jakarta: LIPI Press.
Rifai, M. A. (2007). Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya seperti Dicitrakan Peribahasanya. Pilar Media. https://www.goodreads.com/book/show/37642977-manusia-madura
Rifqi, F. (2018). Tradisi Sastra Lisan Mamaca di Kabupaten Pamekasan. Geter, 1(1), 39–45. https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/article/view/3924
Sastra, H. (2014). Sekkar Assre. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Sastrodiwirjo, O. (2008). Tembhang Macapat Madhura. Pamekasan: Yayasan Pakem Maddu.
Soeroso, A., & Susilo, Y. S. (2008). Strategi Konservasi Kebudayaan Lokal Yogyakarta. Manajemen Teori dan Terapan, 1(2), 144–161. https://e-journal.unair.ac.id/JMTT/article/view/2363
Supadma, & Dana, I. W. (2021). Pengembangan Mamaca di Pamekasan Madura sebagai Penguatan Harmoni Kehidupan Sosial. Jurnal Tari, Teater, Dan Wayang, 4(2), 95–105. https://journal.isi.ac.id/index.php/DTR/article/view/6454
Supriono. (2020). Pengembangan Konservasi Wisata Budaya melalui Wisata Even. Profit, 14(1), 69–74. https://profit.ub.ac.id/index.php/profit/article/view/953.
Suryana. (2010). Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wahyudi, S. A. (2017). Pembelajaran Macapat sebagai Upaya Melestarikan Kearifan Lokal Madura. Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global, 365–374. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/4409
DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v24i1.8200
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.