PELITA SENJA

Silvia Dewi Marthaningrum

Abstract


“Pelita Senja” terdiri dari 2 suku kata yaitu pelita dan senja. Pelita memiliki beberapa arti atau makna, diantaranya ialah cahaya dan/atau kekasih. Kemudian, “senja” selain memiliki makna waktu di sore saat matahari terbenam, dapat juga berarti tua, di mana tua sekaligus menjadi sebuah kepastian yang tidak bisa dihindari bagi manusia. Berdasarkan sudut pandang penata, Pelita Senja merupakan judul yang memiliki arti suatu cahaya yang bersifat menerangi, hangat, bagi orang yang terkasih hingga masa tua. Judul ini sebagai lukisan atau gambaran dari karya tari yang penata gambarkan melalui gerak.
Pelita Senja digarap berdasarkan rangsang ideasional penata akan sosok budhe. Pelita sebagai cahaya yang bersifat menerangi dan berguna bagi orang lain diibaratkan sebagai penggambaran sosok budhe yang menjadi tumpuan hidup orang lain. Senja, menunjukkan usia yang sudah tidak lagi muda. Kisah hidup Budhe tersebut digarap dalam rangkaian seni tari dramatik yang didasarkan pada pengolahan gerak simbolis-representasional. Sebagai proses perwujudannya digunakanlah gerak dan sifat atau karakter wanita pada umumnya, seperti kelembutan, egois, manja, elegan, anggun, dll sebagai gerak dasar. Geraknya lebih pada liukan badan merupakan esensi yang penata ambil dari bentuk ketubuhan wanita serta keuletan karakter wanita pada umumnya.

Kata kunci: pelita, senja, simbolik, tari dramatik


References


http://digilib.isi.ac.id/




DOI: https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.746

Article Metrics

Abstract view : 4827 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Jl. Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta

email: lib@isi.ac.id website: http://lib.isi.ac.id