“Gångså Aksårå” : Ekspresi Musikal Dalam Makna Aksara Jawa

Rudi Yatmoko

Abstract


“Gångså Aksårå” adalah pertunjukan komposisi musik yang mengekspresikan aksara Jawa ke dalam sebuah musik. Terciptanya karya “Gångså Aksårå” dilatarbelakangi oleh keberadaan aksara Jawa yang sekarang sudah tidak eksis lagi, kehadirannya hanya sebatas pengertian yang dangkal dalam pembelajaran. Aksara Jawa memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya. Tujuan penyusunan karya “Gangsa Aksara” adalah menyampaikan pesan atau makna yang terkandung di dalam aksara Jawa dan menggambarkan secara musikal substansi aksara Jawa tersebut. Hasil dari pengamatan secara mendalam terhadap aksara Jawa, dapat ditangkap bahwa inti dari aksara Jawa terdapat empat makna, (1) utusan, (2) tidak membantah, (3) adu kekuatan, dan (4) kematian. Setiap makna yang terkandung memiliki karakter yang berbeda-beda. Utusan memiliki karakter agung dan gagah, adu kekuatan memiliki karakter atau sifat nafsu dan amarah, sedangkan kematian dalam adat Jawa memiliki karakter kesedihan. Tiga karakter tersebut diimplementasikan ke dalam sebuah musikal yang menjadi satu kesatuan karya “Gångså Aksårå”. Penyusunan karya “Gångså Aksårå” menggunakan tiga tahapan, yaitu: persiapan, observasi, dan tafsir garap. Tahapan dalam persiapan meliputi pengumpulan data-data tentang aksara Jawa. Pada tahap observasi meliputi observasi ide gagasan dan observasi materi musikal. Pada tahap tafsir garap meliputi konsepsi dan eksplorasi. Pada eksplorasi meliputi eksplorasi bunyi, eksplorasi teknik, eksplorasi instrumen, eksplorasi pola permainan, pencarian melodi melalui eksplorasi, penyusunan bagian komposisi, penyusunan sambung rapet, pengolahan volume dan tempo, dan evaluasi. Hasil dari penyusunan karya dan tesis karya seni “Gångså Aksårå” diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif rujukan untuk menyusun karya musik baru bagi mahasiswa penciptaan musik, khususnya mahasiswa karawitan.


Keywords


Aksara Jawa; Makna; Implementasi; dan Eksplorasi

References


Benamou, Marc. 1998. Rasa in Javanese Musical Aesthetics. USA: UMI.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Djohan. 2003. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Endraswara, Suwardi. 2006. Filsafat Kejawen Dalam Aksara Jawa. Jogjakarta: Gelombang Pasang.

Hapsari Dwi, Fani. 2016. “Aksara Jawa Sebagai Ide Penciptaan Karya Tari Aksara Tubuh Oleh Boby Ari Setiawan.” Surakarta: ISI Surakarta.

Hutomo. 1987. “Cerita Kentrung: Klasifikasi Model Dari Ben-Amos,” 29, , 3–19.

Marduwiyoto, Lasman. 1981. Manikmaya II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

McNeill, J Rhoderick. 2000. Sejarah Musik. Jakarta: Gunung Mulia.

Padnobo, Cokro Halintar. 2016. “Pertunjukan Wayang Kulit Lakon Aji Saka Sajian Purbo Asmoro Dalam Perspektif Sanggit Dan Garap.” Surakarta: ISI Surakarta.

Sukerta, Pande Made. 2011. Metode Penyusunan Karya Musik: Sebuah Alternatif. Surakarta: ISI Press.




DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v17i1.5386

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

View My Stats