MENAK JINGGA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN MUSIK ETNIS SATYA SANGKARA

Ubaid Ijlal Abrar, Sudarno Sudarno

Abstract


Satya Sangkara merupakan sebuah komposisi musik yang bersumber dari kisah tradisi lisan masyarakat banyuwangi akan sosok raja Blambangan yang bergelar Menak Jingga. Karya ini bercerita tentang kehidupan sang raja yang dulunya hanya seorang pemuda desa bernama Jaka Umbaran. Kegigihan dan kesetian terhadap ratu dan rakyat Blambangan yang diolah untuk menjadi dasar penciptaan musik etnis, dengan menguraikan nilai – nilai moral yang terkandung dalam kisah Menak Jinggo untuk dibuat sebagai alur atau bagian dalam komposisi musik etnis. Penciptaan sebuah karya komposisi musik tentu memerlukan metode sabagai landasan guna mewujudkan sebuah bentuk karya seni yang ideal. Pada kesempatan ini metode yang digunakan mengacu pada teori Alma M. Hawkins. Teori ini sering digunakan dalam komposisi karya-karya seni sebelumnya, yang menjadi kitab suci di Jurusan Seni Tari. Namun demikian teori ini bisa diaplikasikan dalam penciptaan musik etnis. Adapun teori penciptaan ini meliputi ekplorasi, improvisasi dan pembantukan atau komposisi. Penyajian komposisi Satya Sangkara menggunakan idiomatik dari etnis Banyuwangi. Instrumen yang digunakan dalam karya ini ialah penggabungan dari tiga genre etnis yaitu Bali, Banyuwangi, dan musik barat. Bentuk penyajian yang ada dalam karya komposisi musik etnis Satya Sangkara mengacu pada kisah hidup Jaka Umbaran atau Menak Jingga, secara garis besar terdapat lima bagian suasana peristiwa dalam karya.

Keywords


Satya Sangkara, Menak Jingga, Banyuwangi.

References


Abrar, Obeid Ijlal. Menak Jingga Sebagai sumber Inspirasi Karya Musik Satya Sangkara. Skripsi S1 Program Studi Etnomusikologi FSP Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 2021.

Ary, N. W., & Ketut, S. (2015). Bunyi Ngumbang Ngisep Gender Wayang Bali Dalam Kajian Semiotika. Mudra,30(1),1-7.

Bahari,Nooryan. 2014. Kritik Seni. Yogyakarta:PustakaPelajar.

Baone,Pono. 2003Kamus Musik Yogyakarta:Kanisius.

Creswell. 2002. Research Design: Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed Method Edisi Ketiga Terjemahan Achmad Fawaid. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Damono,SapardiDjoko.2018.AlihWahana.Jakarta:PTGramediaPustaka Utama.Jakarta.

Djohan.2016.Psikologi Musik.Yogyakarta: Penerbit Indonesia Pintar.

Hawkins, Alma M. 2003. Aspek –Aspek Dasar Koreografi.Terj. Y.Sumandiyo,Hadi.Yogyakarta:Lembaga Kajian Pendidikan dan Humaniora Indonesia.

Hawkins,Alma M. 1990. Mencipta LewatTari. Terj. Hadi,Y. Sumandiyo

Margana, Sri. 2010. Perebutan Hegemoni Blambangan. Yogyakarta: Pustaka Ifada.

Mcdermott,Vincent.2013. Imagi Nation. Membuat Musik Biasa Jadi Luar Biasa.Yogyakatra:Art Music Today.

Sant Keshavadaa, Sadguru. 2000 Gayatri, Semedi Mahatinggi. Denpasar : PT Pustaka Manik Geni.

Saragih,Winnardo. 2008. Misi Musik. Yogyakarta: ANDI.

Spradley, James P. 2007.Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.Yogyakarta:Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Hartono,65 tahun,juru kunci petilasan Umpak Songo Menak Jinggo, DesaTembokrejo,Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, JawaTimur.

Slamet Ari Wibowo, 30 tahun pengamat seni budaya,DesaTambakrejo,Kecamatan Muncar,Kabupaten Banyuwangi,Jawa Timur.

Sutaji,60 tahun Ketua Padepokan Seni Dewi Sekartaji,Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Bayuwangi Jawa Timur




DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v18i1.5859

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

View My Stats