PENYUTRADARAAN FILM DRAMA ”DUA PULUH EMPAT JAM LEBIH” DENGAN ANGLE KAMERA SUBJEKTIF UNTUK MENEMPATKAN PENONTON SEBAGAI TOKOH UTAMA
Abstract
ABSTRAK
Karya tugas akhir penyutradaraan film fiksi drama “Dua Puluh Empat Jam Lebih” merupakan sebuah karya yang dikemas dengan angle kamera subjektif. Menceritakan tentang sudut pandang seorang laki-laki yang sangat mencintai kekasihnya, namun tidak direstui dari pihak orang tua perempuan. Dirinya tidak dapat menerima kenyataan sehingga mengalami trauma dan stres berkepanjangan.
Film fiksi drama yang dikemas dengan angle kamera subjektif pada umumnya jarang digunakan. Konsep ini dipilih dengan pertimbangan akan memperlihatkan bentuk halusinasi seseorang yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia yang penderitanya tidak dapat membedakan antara halusinasi dan kenyataan.
Konsep estetika film “Dua Puluh Empat Jam Lebih” dengan angle kamera subjektif secara menyeluruh dari awal hingga akhir cerita. Membuat perekam dari titik pandang tokoh utama yang bertindak sebagai mata penonton. Angle kamera subjektif Adalah salah satu cara yang tepat untuk menempatkan penonton sebagai tokoh utama dalam setiap adegan.
Kata Kunci : Penyutradaraan, Film Fiksi, Angle Kamera Subjektif
Full Text:
Hal 133-150References
Bordwell, David. 2008. Film Art : An Introduction. New York: McGraw-Hill.
Davidson, G.C. Neale, J.M. dan Kring, A.M. 2006. Psikologi Abnormal. Edisi ke- 9. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
DeKoven, Lenore. 2006. Changing Direction : A Practical Approach to Directing Actors in Film and Theatre. Oxford : Focal Press.
Hanurawan, Fattah. 2012. Psikologi Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Harymawan, RMA. 1988. Dramaturgi. Bandung: Rosda.
Hawari, Dadang. 2001. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUP.
Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Livingstone, don. Terjemahan Masfil nurdin. 1984. Film and The Director. Jakarta: yayasan citra.
Lutters, Elizabeth. 2010. Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta: Grasindo.
Mascelli, Joseph V (terjemahan H. Misbach Yusa Biran). 2010. The Five C’S Cinematography: Motion Picture Filming Techniques Simplified (Lima Jurus Sinematografi). Jakarta : FFTV IKJ.
Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Televisi Dengan Single Camera dan Multi Camera. Jakarta : Grasindo.
Daftar Online
Tinjauan karya film Hardcore Henry. https://www.imdb.com/title/tt3072482 (diakses 11 September 2017).
Tinjauan karya film A Beautiful Mind. https://www.amazon.com/poster-abeautifulmind. (diakses pada tanggal 11 Septerber 2017).
DOI: https://doi.org/10.24821/sense.v2i2.5080
Article Metrics
Abstract view : 0 timesHal 133-150 - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Sense : Journal of Film and Television Studies
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.