EKSOTIKA SUKU MENTAWAI DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER
Abstract
Abstrak
Objek penciptaan karya fotografi membahas eksotika kegiatan sehari-hari suku pedalaman Mentawai, Siberut Selatan. Penciptaan karya didasari oleh minimya informasi tentang keseharian masyarakat pedalaman dusun Buttui dan diciptakan karya ini, diharapkan mampu memberi gambaran dan informasi tentang kehidupan para suku pedalaman di Mentawai melalui fotografi dokumenter. Penciptaan karya fotografi ini berorientasi dengan eksotika kegiatan sehari-hari suku Mentawai sebagai dasar acuan proses penciptaan dengan metode observasi,eksplorasi, pemotretan. Karya foto dibuat dalam fotografi dokumenter, dengan mengambil peristiwa-peristiwa yang menarik lewat bidang jurnalistik. Suatu cara pandang baru dan inspiratif bagi yang melihat dan merasakan dapat membuka mata kita seutuhnya tentang lingkungan budaya di sekitar kita yang mulai terkikis oleh kerasnya kemajuan dan ketatnya perkembangan zaman.
Kata kunci: eksotika, suku Mentawai, fotografi dokumenter
Abstract
Exotica of Mentawai Tribe in Documentary Photography. This abstract discusses the daily exotica of object creation in the heart of Mentawai, South Siberut. This work, with a lack of source information, is based on the daily lives of rural people in Buttui village. It is created with the hopes of capturing and giving information about the tribe lives in rural Mentawai through documentary photography. This abstract is oriented in Mentawai tribe as a basis creation process using observation, exploration, and experimental methods. The photographs are made with documentary photography that captures enticing events through journalism. A new perspective and inspirationwill completely open people’s eyes, for those who see and feel, on the nowadays cultural environment which slowly eroded by the rough progress and tight developmental era.
Keywords: exotica, Mentawai tribe, documentary photography
Full Text:
PDFReferences
Alexander Dolfvovic Hivtomath Tlerukova. (2010). “SUKU MENTAWAI – Suku Kuno Misterius Indonesia yang Akan Hilang”. Retrieved August 20, 2004, from http://metalsuck.blogspot.co.id/2010/08/
Arcenillas, J. (2012). "Latidoamerica". Retrieved from https://www.worldpressphoto.org/collection/photo/2018/long-term-projects/javier-arcenillas
Feininger, A. (1996). Unsur Utama Fotografi. Semarang: Eiffhar & Dahara Prize.
Gagas, U. (2013). Seri Bacpacking & Traveling - Charming Sumatera Barat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Harian Kompas. (2015). "Peta Bawah Laut Mentawai Tuntas, Patahan Aktif Ditemukan". Retrieved from https://sains.kompas.com/read/2015/06/28/16300061/Peta.Bawah.Laut.Mentawai.Tuntas.Patahan.Aktif.Ditemukan
Irwandi & Pamungkas Wahyu. (2017). "Foto Dokumenter Bengkel Andong Mbah Musiran: Penerapan dan Tinjauan Metode EDFAT dalam Penciptaan Karya Fotografi". Jurnal Rekam, Vol 13 No., 32.
M.Gulit Agung W, Eni Purwaningsih, Lucky Zamzami, S. R. (2014). Turuk Sikerei. Lembaga Penerbitan Balitbangkes.
Sugiarto, A. (2006). Cuma Buat yang Ingin Jago Foto. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sundardi, F. (1979). Mari Memotret Menggunakan Kamera Foto. Jakarta: Penerbit Erlangga.
The Editor of Time Life Book. (1973). Life Library of Photography, Documentary Photography. Nederland: Time Life International.
Zayuka, H. (2017). "Sisi Lain dari Suku Pedalaman Mentawai yang Mulai Terkontaminasi". Retrieved from https://harivalzayuka.com/2017/03/20/sisi-lain-dari-suku-pedalaman-mentawai-yang-mulai-terkontaminasi/
DOI: https://doi.org/10.24821/specta.v2i2.2550
Article Metrics
Abstract view : 1067 timesPDF - 1548 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.