DISRUPSI MEDIA FOTOGRAFI SEBAGAI GAYA HIDUP
Abstract
Media fotografi sudah mengalami disrupsi lebih dari sekali, dari perubahan teknologi perekam film ke media digital, hingga kamera berbadan besar bergeser ke kamera smartphone. Kemudahan teknologi fotografi ini terlihat melalui tren foto yang dihasilkan dapat disebarluaskan melalui smartphone. Pengguna smartphone yang terus meluas membuat produsen bersemangat mengembangkan fitur di dalamnya. Teknologi tersebut didukung pula dengan perkembangan media sosial yang semakin marak di kalangan masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut memicu disrupsi fungsi fotografi sebagai gaya hidup masyarakat, yang sebelumnya sebagai media seni dan media informasi menjadi media bersosialisasi. Disrupsi merupakan efek dari sebuah inovasi yang menggantikan sistem lama dengan cara-cara baru. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu bagaimana disrupsi fotografi dapat memengaruhi gaya hidup masyarakat dalam hal menggunakan media fotografi. Fotografi kini telah menjadi media rekam utama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Metode yang digunakan untuk menangkap fenomena disrupsi adalah dari sisi sosiologi seni dengan metode historis dan komparatif. Perubahan kebutuhan masyarakat akan foto berubah seiring dengan waktu sehingga tidak bisa dihindari akan memengaruhi gaya hidup masyarakat. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa disrupsi fotografi tidak selalu memberikan dampak negatif, namun justru memberikan banyak perubahan positif terhadap gaya hidup dari masa ke masa. Masa depan yang spesifik dari fotografi susah diprediksi. Apa pun jenis kameranya sesungguhnya kehadirannya selalu menjadi gairah para pengguna kamera atau fotografer untuk menghasilkan karya foto yang semakin beragam.
Disruption of Photography as a Lifestyle. The photographic medium has experienced disruption more than once, from changes in film recording technology to digital media, to shifting large-bodied cameras to smartphone cameras. The convenience of this photography technology can be seen through the trend that the resulting photos can be easily distributed via smartphones. Smartphone users who continue to expand make manufacturers eager to develop its features. This technology is also supported by the development of social media, which is increasingly prevalent in the community. These changes triggered the disruption of the function of photography as a lifestyle of society, which was previously an art medium and information medium, now becoming a social media. Disruption is the effect of an innovation that replaces the old system in new ways. Thus, this research aims to find out how this disruption in photography may affect the way of life in using photography. Photography has been the primary recording medium in people's daily lives. The method used to discover the phenomenon of disruption was getting insights from the sociology of art using historical and comparative methods. Changes in people's need for photographs changes over time, so they will inevitably affect people's lifestyles. The research finding was that the disruption of photography only sometimes brings a negative impact, but it also has a positive impact towards the lifestyle from time to time. The specific future of photography is hard to predict. Despite the various types of cameras, its presence has always been the passion of camera users or photographers to produce more diverse photographs.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Chaney, David, et al. Lifestyles : Sebuah Pengantar Komprehensif. Jalasutra, 2003.
Christensen, Clayton M. Innovator’s Dilemma: When New Technologies Cause Great Firms to Fail (Management of Innovation and Change). Harvard Business School Press, 1997.
Ekarina. “Tergerus Disrupsi Digital, Nikon Tutup Setelah 8 Tahun Operasi Di RI.” Katadata.Co.Id, 2020, https://katadata.co.id/ekarina/brand/5f910fffd4e8a/tergerus-disrupsi-digital-nikon-tutup-setelah-8-tahun-operasi-di-ri.
Fathurrohman, Malik. “SENI FOTOGRAFI SEBAGAI EKSPRESI BARU BUDAYA.” Specta, vol. 5, no. 2, 2021, pp. 144–50, https://journal.isi.ac.id/index.php/specta/article/view/5493/2540.
Fuadi, Nur Rohaeni. “Media Digital Sebagai Bentuk Adaptasi Seniman Di Era Pandemi.” ATRAT, vol. 10, no. 01, 2022, https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/atrat/article/view/1757/1274.
Jati, Anggoro Suryo. “Kisah Kodak vs Fujifilm Di Masa Lalu.” Detik.Com, 2019, https://inet.detik.com/fotostop-news/d-4490224/kisah-kodak-vs-fujifilm-di-masa-lalu.
Kasali, Rhenald. Disruption: Tak Ada Yang Tak Bisa Diubah Sebelum Dihadapi, Motivasi Saja Tidak Cukup. Gramedia Pustaka Utama, 2017.
Kencana, Maulandy Rizky Bayu. “Nikon Indonesia Resmi Tutup 22 Oktober 2020.” Liputan6.Com, 2020, https://www.liputan6.com/bisnis/read/4388570/nikon-indonesia-resmi-tutup-22-oktober-2020.
Lam, Z. K. W. “Narsissm and Romantic Relationship: The Mediating Role of Perception Discrepancy.” Outstanding Academic Papers by Student (OAPS), City University of Hong kong, 2012, http://lbms03.cityu.edu.hk/oaps/ss2012-4708-lkw841.pdf.
Loucks, J., et al. “Digital Vortex: How Today’s Market Leaders Can Beat Disruptive Competitors at Their Own Game.” Global Center for Digital Business Transformation, 2016.
Nugroho, Yulius Widi. “Aktivitas Fotografi Di Masa Pandemi Covid-19.” Print Media, July 2020, pp. 24–26.
---. “Fotografi Pada Era Disrupsi.” Print Media, 2019, https://www.indonesiaprintmedia.com/pendidikan/672-fotografi-pada-era-disrupsi.html.
---. Khazanah Fotografi Dan Desain Grafis. Deepublish, 2020.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Press - Raja Grafindo Persada, 2013.
Tunnikmah, Nadiyah. “Intagram Selfie Di Pameran ARTJOG.” Jurnal Seni Rupa & Desain, vol. 21, 2018.
DOI: https://doi.org/10.24821/specta.v7i1.8290
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.