Baju Batara Kala dalam Resepsi dan Tanggapan Teks: Studi Kasus Lakon Murwakala Sanggit Ki Timbul Hadiprayitno
Abstract
Abstract
This article aims to find Ki Timbul Hadiprayitno’s sanggit about Batara Kala clothes. It is assumed that this sanggit was motivated by the text received by Ki Timbul Hadiprayitno. The research data was in the form of audio-visual recordings of Lakon Murwakala and Lakon Vishnu Ratu. The analysis was conducted with reference to Burhan Nurgiyantoro’s intertextual concept. The intertextual concept says that there is a relationship between one text and another, between text and socio-cultural The resulting text can be said to be a new work. But in the concept of intertext, the framework and ideas of the work being received are still recognizable. Qualitative descriptive methods were used in this study. From the results of the analysis, it was concluded that the phenomenon of Batara Kala clothes was the result of the reception of the text of Serat Pustakaraja Purwa, which was then applied to the Lakon Murwakala and Lakon Wisnu Ratu.
Abstrak
Tulisan ini bertujuan menemukan sanggit Ki Timbul Hadiprayitno tentang baju Batara Kala. Diasumsikan sanggit tersebut dilatarbelakangi oleh teks yang diresepsi Ki Timbul Hadiprayitno. Data penelitian berupa rekaman audio-visual Lakon Murwakala dan Lakon Wisnu Ratu. Analisis dilakukan dengan mengacu pada konsep intertekstual Burhan Nurgiyantoro. Konsep intertekstual tersebut mengatakan bahwa terdapat hubungan antara teks satu dengan teks lain, antara teks dan konteks sosial budaya. Teks yang dihasilkan itu dapat dikatakan sebagai karya baru. Namun dalam konsep interteks, kerangka dan gagasan dari karya yang diresepsi masih dapat dikenali. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa fenomena baju Batara Kala tersebut adalah hasil resepsi teks Serat Pustaka Raja Purwa, yang kemudian dituangkan ke dalam Lakon Murwakala dan Lakon Wisnu Ratu.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Budiarti, E. (2009). Reaksi Yasadipoera I dan Agus Sunyoto atas tokoh Sarpakana, Marica, dan Wibisana: Sebuah Kajian Intertekstual. Ekspresi Jurnal Penelitian Dan Penciptaan Seni, 9(2), 208–224.
Emerson, K. A. (2017). Pembaharuan Wayang untuk Penonton Terkini Gaya pakeliran Garap Semalam Sajian Dramatik Ki Purbo Asmoro
-2017. ISI Pres.
Hadiprayitno, K. T. (2021). Wayang Kulit Ki Timbul Hadiprayitno dengan lakon Wisnu Ratu, Lengkap 1-8, Suara paling jernih. Orang Desa. https://www.youtube.com/watch?v=3cuEY-DpffQ
Ki Margiyono. (2020). Kisah Ki Timbul Hadiprayitno.
Mangunsuwito. (2022). Kamus Lengkap Bahasa Jawa. Penerbit Yrama Widya.
Nurgiyantoro, B. (1998). Transformasi Unsur Pewayangan dalam Fiksi Indonesia. Gadjah Mada University Press.
Poerwadarminta, W. J. S., & dkk. (1939). Baoesastra Djawa. J.B. Wolters’ Uitgevers Maatschappij Groningen.
Ranggawarsita, R. N. (1997). Serat Pustakaraja Purwa Jilid II. Yayasan Mangadeg Surakarta.
Rusdy, S. T. (2012). Ruwatan Sukerto dan Ki Timbul Hadiprayitno. Yayasan Kertagama.
Soetarno, Sunardi, & Sudarsono. (2007). Estetika Pedalangan. ISI Surakarta dan CV Adji Surakarta.
Subalidinata, R. S., Suprayitno, S., & Wirawan, A.T. (1985). Sejarah dan Perkembangan Cerita Murwakala dan Ruwatan dari Sumber-sumber Sastra jawa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi).
Teeuw, A. (2003). Sastra dan Ilmu Sastra. Pustaka Jaya.
DOI: https://doi.org/10.24821/wayang.v5i2.8219
Article Metrics
Abstract view : 153 timesPDF - 145 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. ISSN 2356-4776 (print) | ISSN 2356-4784(online).