Estetika Lokal Pohon Pala (Myristica Fragrans Houtt) dalam Inovasi Batik Kontemporer Motif Palawan
Abstract
ABSTRACT
Innovation of batik motifs is a form of 'local wisdom' that is displayed. Its actualization when being able to study the historical background, expression, techniques to explore local wisdom in an effort to develop creativity in creating new symbols. A batik craftsman from Sukabumi founded the first batik production house, in 2014 the craftsman created a batik motif inspired by nutmeg which is a native Indonesian spice plant that grows well and is of high quality in Sukabumi. This article raises the topic of the creation of the Palawan batik motif carried out by craftsmen by raising the aesthetic potential of the nutmeg tree, the fuli/nutmeg seed has a unique line, then the craftsman processes the form into the visual Palawan motif. Craftsmen apply the concept of local aesthetics in the process of composing batik motif patterns/ compositions, including aesthetic terminology in Sundanese including shape, color, naming, expression to the composition pattern of the mandala/kacu in the Sundanese aesthetic concept. Uniqueness can be found in the application of an understanding in the creation of cultural objects. The factors that influence it also vary, ranging from the geographical location of a region, customs, beliefs and other objects of wisdom. The approach used is a qualitative descriptive case study. The study focuses on producing an exposition of the description and narrative of visual elements of contemporary Palawan motif batik and a description of local aesthetics (Sundanese) applied by craftsmen in the process of creating contemporary Palawan motif batik. The selection of nutmeg material objects as an idea for developing batik motifs in Sukabumi has gone through a process of in-depth study carried out by craftsmen. An artist (craftsman) must have a bias in creating a work of art, so that it produces a visual provocation in a positive way towards a certain thing or goal.
ABSTRAK
Inovasi motif batik merupakan bentuk dari ’kearifan lokal’ yang ditampakan. Aktualisasinya ketika mampu mempelajari latar belakang sejarah, ekspresi, teknik untuk menggali kearifan lokal dalam upaya mengembangkan kreativitas dalam menciptakan simbol baru. Seorang pengrajin batik asal Sukabumi mendirikan rumah produksi batik pertama, pada tahun 2014 pengrajin menciptakan motif batik yang terinspirasi dari buah pala yang merupakan tanaman rempah asli Indonesia yang tumbuh dengan baik dan berkualitas di Sukabumi. Tulisan ini mengangkat topik mengenai penciptaan motif batik Palawan dilakukan oleh pengrajin dengan mengangkat potensi estetika dari pohon pala, bagian fuli/biji pala memiliki salur yang unik, kemudian pengrajin mengolah bentuk tersebut ke dalam visual motif Palawan. Pengrajin menerapkan konsep estetika lokal dalam proses menyusun pola/komposisi motif batik, diantaranya terdiri dari peristilahan estetika dalam bahasa Sunda meliputi bentuk, warna, penamaan, ekspresi hingga pola komposisi mandala/kacu dalam konsep estetika Sunda. Kekhasan dapat ditemukan pada penerapan sebuah pemahaman dalam penciptaan benda budaya. Faktor yang mempengaruhinya juga berbeda-beda, mulai dari keadaan letak geografis suatu wilayah, adat istiadat, kepercayaan dan objek kearifan lainnya. Pendekatan yang digunakan merupakan studi kasus yang bersifat deskriptif kualitatif. Studi difokuskan untuk menghasilkan paparan mengenai deskripsi dan narasi elemen visual batik kontemporer motif Palawan dan uraian estetika lokal (Sunda) yang diterapkan pengrajin dalam proses penciptaan batik kontemporer motif Palawan. Pemilihan objek material pala sebagai ide pengembangan motif batik di Sukabumi sudah melalui proses pendalaman yang dilakukan oleh pengrajin. Seorang pelaku seni (pengrajin) harus memiliki keberpihakan dalan menciptakan sebuah karya seni, sehingga menghasilkan sifat provokasi visual dalam hal positif terhadap suatu hal atau tujuan tertentu.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Bermawie, N., Ma’mun., Purwiyanti dan S., Lukman, W. 2018. “Pemilihan Pohon Induk Pala pada
Koleksi Plasma Nutfah Kebun Percobaan Cicirug Sukabumi”. Bogor: Buletin Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat Vol. 29 No. 1.
Dwi, Martinus, Marianto. 2021. “Mempromosikan Pohon Pucung, Mengeksplorasi Potensinya, untuk
Inovasi Batik Kontemporer”. Yogyakarta: Seminar Nasional Industri Kerajianan dan Batik.
Groome, J.R. 1970. “A Natural History of the Island of Grenada, West Indies”. Carribean Printers
Limited, Arima. Trinidad, WI.115 p.
Rehatta, H., Y. Anna, W. dan Tupamahu, F. 2016.“Kajian Produktivitas Tanama Pala (Myristica sp.) di
Kecamatan Kairatu Barat Kabupaten Seram Bagian Barat”. Ambon: J.Budidaya Pertanian
Vol.12(1): 51-54.
Supriadi, H. dan N. A Ilham, Wicaksono. 2011. “Karakteristik Morfoekotipe Pohon Induk Pala Sukabumi
sebagai Sumber Benih”. Sukabumi: Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman
Industri.
Haryanto, E. 2013. “Strategi Pengembangan Desain Kriya (Ragam Hias) dalam Perspektif Potensi
Lokalitas”. Jurnal: CORAK Jurnal Seni Kriya. Vol. 2 No. 1.
Helmi, M dan Budi, A. 2019. “Anggrek sebagai Sumber Ide Penciptaan Motif Batik untuk
Busana Pengantin”. Surakarta: ORNAMEN; Jurnal Kriya.
Ismia, N. U. Fakhrihun. M. dan dkk. 2021. “Penciptaan Motif Batik Sumber Ide dari Ornamen
Masjid dan Makam Mantingan”. Semarang: FFEJ Journal.
Kelvin. Widianingsih. I. dkk. 2022. “Kolaborasi Penta Helix dalam Mewujudkan Smart Village
Pondok Ranji”. Bandung; Jurnal J3P.
Lasaiba, I. 2023. Menggugah Kesadaran Ekologis; Pendekatan Biologi untuk Pendidikan
Berkelanjutan”. Ambon: Jendela Pengetahuan Vol. 16 No. 2.
Maria, H. Josua, J. dan dkk. 2023. “Teologi Sosial dan Lingkungan Hidup; Membangun
Kesadaran Ekologis dalam Masyarakat Toraja Masa Kini”. Bogor: Jurnal Arrabona:
Jurnal Teologi dan Misi.
Matroni. 2019. “Reintepretasi dan Reaktualisasi Kesadaran Pendidikan Ekologi di Tengah
Darurat Agraria di Kabupaten Sumenep. Madura: Jurnal Setiap Pancasila.
Mukson. Ubaedillah. dan Saefudin, F. 2021. “Penanaman Pohon sebagai Upaya
Meningkatkan Kesadaran Mesyarakat tentang Penghijauan Lingkungan”. Brebes:
JAMU; Jurnal Abdi Masyarakat UMUS Vol. 1 No. 2.
Purwandari, R & Hartono, B. 2017. “Pengelolaan Potensi Lokal Masyarakat Banjanegara melalui UKM
Batik di Gumelem Banjarnegara, Jawa Tengah”. Jurnal: CORAK Jurnal Seni Kriya Vol. 5 No. 02.
Rehatta, H., Y. Anna, W. dan Tupamahu, F. 2016. “Kajian Produktivitas Tanama Pala
(Myristica sp.) di Kecamatan Kairatu Barat Kabupaten Seram Bagian Barat”. Ambon:
J.Budidaya Pertanian Vol.12(1): 51-54.
Sulastri, E. dan Trisakti, F. H. 2018. “Tingkat Kesadaran Ekologis Masyarakat Kampung Laut Kabupaten
Cilacap Jawa Tengah”. Yogyakarta: Jurnal Kawistara.
Suryana, Yan, Yan. (2018). “Adaptasi Visual Estetik Sunda pada Wujud Ragam Hias Batik Sunda”.
Bandung: Jurnal Visual Art & Design, ITB Bandung.
Suryana, Yan, Yan. (2012). Refleksi Estetika Kesundaan dalam Batik Priangan. Bandung: Program
Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain, Pascasarjana ITB Bandung.
Suryana, Yan, Yan., Anas Biranul dan Achmad Syarief (2011). Pemetaan Desain Batik Priangan (Jawa
Barat) Modern dalam Konteks Industri Kreatif di Bandung. Yayasan Kebudayaan Racange,
Bandung: Konferensi Internasional Budaya Sunda II.
Supriadi, H. dan N. A Ilham, Wicaksono. 2011.“Karakteristik Morfoekotipe Pohon Induk
Pala Sukabumi sebagai Sumber Benih”. Sukabumi: Balai Penelitian Tanaman Rempah
dan Aneka Tanaman Industri.
Susanti, S. dan Silvana T.R. 2018. “Menumbuhkan Kesadaran Hidup Ekologis melalui
Komunikasi Lingkungan di Eco Learning Camp”. Bandung: Media Tor Vo. 11(2).
Syakir. Budi, D. dan Rasmi, C. 2019. “Ilustrasi Legenda dalam Pengembangan Desain Motif
Kontemporer Batik Semarang sebagai Wujud Penegasan Identitas dan Konservasi
Budaya”. Surabaya: Seminar Nasional Seni & Desain; Reinvensi Budaya Visual Nusantara
Buku
Agung, L. (2017). Pengantar Sejarah dan Konsep Estetika. Sleman Yogyakarta: PT Kanisius.
Hamidin, A. S. (2010). Batik: Warisan Budaya Asli Indonesia. Yogyakarta: Narasi.
Hasanudin. (2001). Batik Pesisiran. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Hadad, M.E.A. dan A. Hamid. 1990. Mengenal Berbagai Plasma Nutfah Pala di Daerah Maluku Utara.
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor.
Jamaludin. (2022). Estetika Sunda. Bandung: PT Dunia Pustaka Jaya.
Musman, A dan Ambar B. A. (2011). Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: G-media.
Sony, Dharsono. K. (2004). Budaya Nusantara (Kajian Konsep Mandala dan Konsep Tri-loka terhadap
Pohon Hayat pada Batik Klasik. Bandung: Penerbit Rekayasa Sains.
Sumardjo, J. (2015). Sunda Pola Rasionalitas Budaya. Bandung: Penerbit Kelir.
Sumardjo, J. (2014). Etetika Paradoks. Bandung: Penerbit Kelir.
Sumardjo, J. (2000). ¬Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB
Suryani NS., E., dan Marzuki, A. (2005). Kamus Bahasa Sunda Buhun. Sumedang: Alqaprint Jatinangor,
cetakan I.
DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v14i1.13951
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Isma Awal Cahyani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
ISSN: 2301-6027 (print)| ISSN: 2685-4708 (online).
View My Stats