RE-AKTUALISASI KISAH PERJALANAN LAKSAMANA CHENG HO DI CIREBON MELALUI BATIK (Kajian Batik di Cirebon serta hubungannya dengan Bahasa Rupa Tradisi)
Abstract
Admiral Cheng Ho (Zheng He), one of the migrants from China who introduced his culture to the Indonesians. Cirebon has benefited greatly from its expedition. However, not much remains of Admiral Cheng Ho still preserved by Cirebon. Whereas Admiral Cheng Ho has contributed a lot of useful knowledge to the port and the kingdom in Cirebon, which at that time port of Cirebon known as the Port of Muara Jati became famous throughout Java and even abroad. Preserving the history of Admiral Cheng Ho's journey and its relics in Cirebon can enrich the cultural treasures to the Indonesian nation. One effort to preserve it is with batik, because batik is one of the cultural image of the Indonesian nation that easy to spread widely and the variety of Cirebon batik decoration is influenced by the ornaments from China. In order to create a textile that can tell the journey of Admiral Cheng Ho, this research will use comparative study with qualitative methods to find linkages between batik in Cirebon and Bahasa Rupa Tradisi, which later will be applied to the design. The collaboration of travel story of Admiral Cheng Ho and batik will create contemporary art that communicative and gives a new breath for Indonesian textile.
Keywords: admiral cheng ho, bahasa rupa tradisi, batik, cirebon, re-actualizasion
Laksamana Cheng Ho (Zheng He), salah satu pendatang dari Cina yang memperkenalkan budayanya kepada bangsa Indonesia. Cirebon banyak memetik keuntungan dari ekspedisinya. Namun, tidak banyak peninggalan Laksamana Cheng Ho yang masih dilestarikan oleh Cirebon. Padahal Laksamana Cheng Ho telah banyak berkontribusi memberikan ilmu pengetahuan yang berguna untuk pelabuhan dan wilayah kerajaan di Cirebon, yang pada masa itu pelabuhan Cirebon dikenal sebagai Pelabuhan Muara Jati menjadi terkenal di seantero Jawa bahkan mancanegara. Melestarikan sejarah perjalanan Laksamana Cheng Ho dan peninggalannya di Cirebon dapat memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia. Salah satu upaya untuk melestarikannya adalah dengan batik, karena batik merupakan salah satu citra budaya bangsa Indonesia yang mudah menyebar luas dan ragam hias batik Cirebon banyak dipengaruhi oleh ragam hias dari Cina. Demi menciptakan tekstil yang bisa menceritakan perjalanan Laksamana Cheng Ho, maka penelitian ini akan meggunakan strategi studi komparatif dengan metode kualitatif untuk menemukan keterkaitan antara batik di Cirebon dan Bahasa Rupa Tradisi, yang nantinya akan diaplikasikan pada perancangan. Kolaborasi kisah perjalanan Laksamana Cheng Ho dan batik akan menciptakan karya seni rupa kontemporer yang komunikatif dan memberikan nafas baru bagi tekstil Indonesia.
Kata kunci: bahasa rupa tradisi, batik, cirebon, laksamana cheng ho, re-aktualisasi
Full Text:
PDFReferences
Gunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasanudin, Drs. M.Sn. 2001. Batik Pesisiran: Melacak Pengaruh Etos Dagang Santri pada Ragam Hias Batik. Bandung: PT.Kiblat Buku Utama.
Lubis, Mochtar. 1977. Manusia Indonesia. Jakarta: Idayu Press.
Tabrani, Prof. Dr, H. Primadi. 2012. Bahasa Rupa, Bandung: Penerbit Kelir.
Tabrani, Prof. Dr. H. Primadi. 2014. Proses Kreasi Gambar Anak Proses Belajar. Bandung: Erlangga.
Wilson, Jacquie. 2001. Handbook of Textile Design. Cambridge: Woodhead Publishing Limited.
DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v8i1.2688
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Amanda Rizky
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats
ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).
View My Stats