Rekonstruksi Tokoh Wayang Ramayana Pada Komik Seri H2O:Reborn Karya Sweta Kartika
Abstract
Abstract:Pada awal kemunculannya tahun 1958, komik yang menampilkan kisah dari jagat pewayangan tidak disebut khusus sebagai komik wayang. Seiring dengan ketenarannya, terlebih melalui karya Ardisoma, Oerip dan kemasifan penerbitan karya RA Kosasih, periode ‘komik wayang’ seolah menjadi genre tersendiri dalam perjalanan sejarah media komik di Indonesia.
Pada masa kini, bahkan selepas tahun 2015, selalu saja ada judul baru komik Indonesia yang terinspirasi kisah dan tokoh-tokoh dari dunia wayang. Baik secara kuat dengan plot dan ciri tokoh yang sama, maupun samar-samar hanya melalui nama tokoh yang sama. Komik seri H2O:Reborn karya sweta Kartika adalah komik bergenre fiksi-ilmiah yang bersetting di masa depan paska apokalips. Manusia hidup ditopang oleh mesin dan berdampingan dengan robot. Yang membuatnya menarik adalah adanya tokoh-tokoh baik manusia, robot, atau sistem artificial intelligence, yang merujuk dari tokoh dalam kisah pewayangan, terutama kisah Ramayana. Dalam Komik misalnya ada: Rama, Sita, Ravana, Hans, L4X-3424, dan Hanoman .02.
Tanpa harus terkait pada tokoh-tokoh wayang, sebenarnya komik H2O:Reborn tidak mempunyai kesulitan untuk membangun narasinya. Konteks apa yang sekiranya ingin dibangun oleh komik ini terkait beberapa tokohnya yang merujuk pada tokoh wayang?
Diskusi dengan pendekatan kajian genre membahas jalinan kisah komik H2O:Reborn dan menyorot pada bagaimana tokoh-tokoh dari kisah Ramayana direkonstruksi pada seri komik ini dan apa konteksnya pada unsur storytelling dan relasinya terhadap penerbitannya pada pola industri kreatif masa kini.
Keywords:Rekonstruksi, Wayang, Ramayana, Komik Indonesia, H2O:Reborn, Sweta Kartika, Industri Kreatif.Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Bonneff, Marcel. (1998), Komik Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia
Brenner, Robin E. (2007), Understanding Manga & Anime. Libraries Unlimited, London.
Duncan, Randy & Matthew J. Smith. (2009), The Power of Comics; History, Form and Culture. Continuum, New York
Hardjowirogo. (1955), Sedjarah Wajang Purwa. Perpustakaan Perguruan Kementerian P.P. dan K, Jakarta.
Hermanu. (2012), Relief Ramayana; Candi Prambanan, 1926-2012. Bentara Budaya, Yogyakarta
Kosasih, RA. (2015), Ramayana. PluZ, Jakarta
Kartika, Sweta. (2016), H2O:Reborn Phase 0.1. Koloni, Jakarta
¬¬¬¬____________. (2017), H2O:Reborn Phase 0.2. Koloni, Jakarta
____________. (2017), H2O:Reborn Phase 0.3. Koloni, Jakarta
Smith, Matthew J. & Randy Duncan. (2012), Critical Approaches To Comics;
Theories and Methods. Routledege, New York.
Sucipto, Mahendra. (2010), Ensiklopedia Tokoh-tokoh Wayang & Silsilahnya. Narasi, Yogyakarta
Atmowiloto, Arswendo (2009), Wayang Itu Komik, dalam majalah Tempo edisi 24-31 Agustus 2009.
DOI: https://doi.org/10.24821/dkv.v11i1.2487
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.