Bentuk dan Fungsi Gamelan dalam Kidung Surajaya
Abstract
Abstrak
Kidung Surajaya adalah naskah skriptorium Merapi-Merbabu yang bergenre santri lelana brata serta bertema kegamaan Hindu-Buddha. Teks menceritakan perjalanan Ki Singamada yang merupakan anak dari seorang penguasa di Majapahit menuju ke hutan-hutan dan pertapaan-pertapaan di pegunungan serta perjalanan spiritualnya untuk mencapai moksa. Masa penulisan teks diperkirakan berasal abad 17 Masehi di sekitar pegunungan Merapi-Merbabu sehingga dapat menjadi acuan untuk menelisik kebudayaan masyarakat Jawa pada masa itu salah satunya adalah karawitan atau gamelan Jawa. Gamelan dalam teks Kidung Surajaya ini memiliki berbagai fungsi yaitu sebagai pengiring dalam peribadatan, berkidung, peperangan, dan juga sebagai selingan pembentuk suasana keindahan dalam alur cerita Kidung Surajaya.
Kata kunci: Kidung Surajaya, Karawitan, Gamelan, Manuskrip, Musik, Jawa
Abstract
The Form and Function of Gamelan in Kidung Surajaya. Kidung Surajaya is a manuscript from the Merapi-Merbabu scriptorium, categorized as a "santri lelana brata" (wandering student seeking for soul liberation) genre and featuring Hindu-Buddhist religious themes. The text narrates the journey of Ki Singamada, the son of a ruler in Majapahit, to the forests and hermitages in the mountains, as well as his spiritual journey to attain moksha (liberation). The estimated period of the text's composition is around the 17th century AD in the Merapi-Merbabu highlands, making it a reference for examining Javanese culture of that time, one aspect of which is karawitan or Javanese gamelan. The gamelan in the Kidung Surajaya text serves various functions, namely as accompaniment in worship, chanting, warfare, and also as an interlude to create an atmosphere of beauty within the storyline of the Kidung Surajaya.
Keywords: Kidung Surajaya, Karawitan, Gamelan, Manuscript, Music, Java
Full Text:
PDFReferences
Anderson, B. (1972). The idea of power in Javanese culture. Dalam C. Holt (Ed.), Culture and politics in Indonesia (hlm. 1–70). Cornell University Press.
Andika, I. M. D. (2024). Aesthetics of gamelan geguntangan in Bali [Estetika gamelan geguntangan di Bali]. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 4(3), 320–327.
Dauh, I. W., Dira, G., & Agung, A. (2020). Panca genta agem-ageman Ida Rsi Bhujangga Waisnawa pada upacara Bhuta Yadnya. Vidya Wertta, 3(2), 140–158.
Geertz, C. (1976). The religion of Java. University of Chicago Press.
KITLV. (n.d.). Instrumen kêndhang berbentuk barel (agak cembung di bagian tengah) pada relief utara Candi Siwa di Prambanan [Foto nomor 17728]. Digital Collections Universiteit Leiden. https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/
Kunst, J. (1968). Hindu-Javanese musical instruments. Springer Science & Business Media.
Kunst, J. (1973). Music in Java: Its history, its theory and its technique. Springer.
Larashanti, I. A. D., & Muniksu, I. M. S. (2022). Pemahaman pemangku terhadap fungsi dan makna genta di Desa Adat Tegal Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya, 6(1), 93–102.
Leonardo, Z. (2003). Interpretation and the problem of domination: Paul Ricoeur’s hermeneutics. Studies in Philosophy and Education, 22(5), 329–350.
Marlé, R. (1967). Introduction to hermeneutics. Herder and Herder.
Museum Soinuenea. (n.d.). Instrumen guntang Bali. Soinuenea Museoa. https://www.soinuenea.eus/
Padmasusastra. (1903). Bausastra: Jarwa Kawi. Sie Dhian Ho.
Perpustakaan Digital Budaya Indonesia. (2014, 3 Agustus). Pereret [Ilustrasi alat musik Bali].
Ricoeur, P. (2006). Teori interpretasi: Wacana dan surplus makna (M. Syukri, Terj.). IRCiSoD.
Setyawati, K. (2015). Kidung Surajaya: Suntingan teks, terjemahan dan analisis makna isi teks.
Setyawati, K., Wiryamartana, I. K., & Molen, W. V. D. (2002). Katalog naskah Merapi-Merbabu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Universitas Sanata Dharma.
Sumarsam. (1995). Gamelan: Cultural interaction and musical development in Central Java. University of Chicago Press.
Zimmermann, J. (2015). Hermeneutics: A very short introduction. OUP Oxford.
Zoetmulder, P. J. (1983). Kalangwan: Sastra Jawa kuno selayang pandang. Djambatan.
Zoetmulder, P. J., & Robson, S. (1982). Old Javanese dictionary. KITLV Press.
DOI: https://doi.org/10.24821/ekspresi.v14i2.17649
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.





