Burung Enggang Gading sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis

Yerie Yulanda

Abstract


Penciptaan karya seni lukis dengan judul “Burung Enggang Gading Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis” ini merupakan media untuk menyampaikan keresahan dari penulis terhadap fauna yang ada di Indonesia yang dikategorikan hewan yang terancam punah. Terancamnya tingkat populasi dan kelangkaan hewan pada kemajuan masa kini yang begitu pesat. Pulau Kalimantan memiliki banyak spesies burung, bahkan ada salah satu jenis spesies burung endemik yang dijadikan simbol akan maskot Provinsi Kalimantan Barat yaitu burung Enggang Gading, memiliki ciri khas pada paruh yang menyerupai tanduk dan tubuh yang besar serta merupakan salah satu fauna yang ada di Indonesia yang dikategorikan hewan yang terancam punah. Semakin terancamnya tingkat populasi dan kelangkaan hewan tersebut disebabkan hilangnya tempat tinggal dan pemburuan liar seperti diberitakan melalui media massa dan media sosial. Banyak hal menarik dan keindahan burung Enggang Gading yang membuat penulis takjub serta kekhawatiran penulis yang tidak menginginkan burung Enggang Gading hanya menjadi hewan mitos di masa mendatang. Penulis tidak hanya melihat burung Enggang Gading sebagai burung khas Kalimantan saja, namun mencoba membawa nilai estetika melalui eksplorasi keindahan visual, nilai filosofi, dan fenomena alam serta budaya saat ini. Nilai keindahan burung Enggang Gading mengandung makna yang dalam, kemudian divisualisasikan dengan penyimbolan makna untuk memperkuat dan memperindah visual yang nantinya akan diterapkan dalam karya seni lukis.

 

The Hornbill as an Inspiration for Creating Painting Artworks

ABSTRACT

The creation of works of painting with the title The Ivory Hornbill Birds as the Idea of the Creation of Artworks is as a medium to convey the unrest of the writer to the fauna in Indonesia which are categorized as endangered animals. Threatened population levels and animal scarcity in today's rapid progress. Kalimantan Island has many bird species, there is even one species of endemic bird species which is used as a symbol of the mascot of West Kalimantan Province, ivory hornbill, has a characteristic beak that resembles a horn and a large body which is one of the faunas in Indonesia which is categorized as an endangered animal. Increasingly threatened population levels and animal scarcity due to loss of shelter and poaching as reported by the mass media and social media. Many interesting things and the beauty of ivory hornbills that make the writer amazed and worries of writers who do not want ivory hornbills only to become mythical animals in the future. The author does not only see ivory hornbills as typical birds of Borneo but tries to bring aesthetic value through exploration of visual beauty, philosophical values, and natural and cultural phenomena today. The beauty value of ivory hornbills contains deep meaning, then visualized by symbolizing meaning to strengthen and beautify the visual that will later be applied in painting.

 

 


Keywords


burung, enggang gading, seni lukis | birds, ivory hornbill, painting

Full Text:

PDF

References


Aryanto, A. S., Setiawan, A., & Master, J. (2016). Keberadaan burung Rangkong (Bucerotidae) di Gunung Betung Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Jurnal Sylva Lestari, 4(2), 9–16.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23960/jsl249-16

Bahari, N. (2008). Kritik Seni; Wacana Apresiasi dan Kreasi. Pustaka Pelajar.

Bambang Dahono Adji, Sari, R. K., Nugroho, A., Ratnaningsih, S., Chandradewi, D. S., Santosa, A., Prawiradilaga, D. M., Irham, M., Winarni, N., Mulyani, Y. A., Hadiprakarsa, Y. Y., Mardiah, S., Dwiputri, A. A., Marthy, W., Pramono, H., Kristanto, A., Dinata, Y., Saryanthi, R., Hasudungan, F., & Hardianto, N. (2018). Strategi dan rencana aksi konservasi Rangkong Gading (Rhinoplax vigil) Indonesia 2018-2028 (R. K. Sari, A. Nugroho, Y. Y. Hadiprakarsa, & H. Siregar (eds.)). Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Bangun, S. C. (2001). Kritik seni rupa. Penerbit ITB.

Bastomi, S. (1992). Wawasan Seni. IKIP Semarang Press.

Cp. (2022). Burung Enggang, burung yang dikeramatkan oleh suku Dayak. Mediabudayaindonesia.Com. https://www.mediabudayaindonesia.com/news/show/2505202213-burung-enggang-burung-yang-dikeramatkan-oleh-suku-dayak

Geograf. (2023). Wilayah Indonesia terdiri atas banyak pulau sehingga disebut negara. Geograf.Id. https://geograf.id/literasi/wilayah-indonesia-terdiri-atas-banyak-pulau-sehingga-disebut-negara/

Guggenheim. (2023). Artwork/4434. Guggenheim.Org.

https://www.guggenheim.org/artwork/4434

Haimoff, E. H. (1987). A spectrographic analysis of the loud calls of Helmeted Hornbills Rhinoplax vigil. Ibis, 129(2), 319–326.

https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.1474-919X.1987.tb03175.x

Kamal, S., Mahdi, N., & Senja, N. (2013). Keanekaragaman jenis burung pada perkebunan kopi di kecamatan Bener Kelipah kabupaten Bener Meriah provinsi Aceh. Jurnal Biotik (Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi Dan Kependidikan), 1(2), 67–136.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/biotik.v1i2.216

Kamaril, Cut, D. (2007). Pendidikan seni rupa/kerajinan tangan. Universitas Terbuka.

Kartika, D. S. (2017). Seni rupa modern. Rekayasa Sains.

Krisnawati, E. (2023). 10 teknik melukis dan tahapan berkarya seni rupa lukisan. Tirto.Id. https://tirto.id/10-teknik-melukis-dan-tahapan-berkarya-seni-rupa-lukisan-gBZU

Merlin. (2024). Enggang cula (Buceros rhinoceros). Ebird.Org.

https://ebird.org/species/rhihor1

Pepperell, R. (2009). Posthuman: Kompleksitas kesadaran, manusia, dan teknologi; terjemahan Hadi Purwanto. Kreasi Wacana.

Putri, A. W. (2020). Rangkong Gading, maskot Kalimantan Barat yang terlupakan. Tirto.Id. https://tirto.id/rangkong-gading-maskot-kalimantan-barat-yang-terlupakan-f76H#google_vignette

Ramlee. (2024). Rangkong, burung unik punya peranan penting bagi kelestarian hutan yang kian terancam punah. Remen.Id. https://remen.id/rangkong-burung-unik-punya-peranan-penting-bagi-kelestarian-hutan-yang-kian-terancam-punah/

Sahman, H. (1993). Mengenali Dunia Seni Rupa. IKIP Semarang Press.

Soedarso, S. (1990). Tinjauan seni: Sebuah pengantar untuk apresiasi seni. Saku Dayar Sana.

Sukmantoro, W., Irham, M., Novarino, W., Hasudungan, F., Kemp, N., & Muchtar, M. (2007). Daftar Burung Indonesia 2. IdOU (Indonesian Ornithologists’ Union).

Susanto, M. (2012). Diksi rupa: Kumpulan istilah dan gerakan seni rupa. DictiArt Lab.




DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v10i1.11146

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Yerie Yulanda

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791

email : jurnal.invensi@isi.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

View my stat Visitors