Musik sebagai Doa: Eksplorasi Metafora pada Musik Taizé di Skolastikat SCJ Yogyakarta
Abstract
Tulisan ini mengkaji perwujudan relasi seni dan agama pada musik Taizé. Lebih khusus, membedah komposisi musik Taizé yang mempunyai peran penting dalam memberikan sensasi makna yang lebih dari sekadar melodi, dan memaparkan data terkait cara berdoa musisi yang menggunakan musik sebagai doa. Tulisan ini menggunakan data lapangan yang mencakup observasi partisipatif dan wawancara selama empat bulan pada tahun 2023 di Skolastikat SCJ Yogyakarta. Data dianalisis dengan pendekatan teologi dan musikologis. Hasilnya, musisi melibatkan aspek metaforis dalam memaknai musik sebagai doa. Melalui instrumen dan melodi yang dimainkan yang memiliki peluang dan pengaruh paling dekat untuk difungsikan sebagai doa bagi musisi. Hal tersebut didukung oleh penggunaan non-harmonic tone pada melodi memberikan kesan komposisi musik yang sangat sederhana, tenang dan damai mendengar setiap langkah melodi yang muncul sama seperti sedang berdoa. Selain melodi, ada tekstur musik heterofoni dilakukan dengan pengembangan nada pada teknik arpeggio yang disusun berdasarkan akor nada utama vokal, ada yang mengenai nada utama untuk beberapa birama, dan ada juga yang terdengar multilinier sehingga hal tersebut dapat membantu para musisi untuk berdoa melalui musik.
Music as Prayer: Exploration of Music and Metaphor in Taizé Music at Skolastikat SCJ Yogyakarta
ABSTRACT
This research examines the unnecessary relationship between art and religion in Taizé music. More specifically, it dissects the musical compositions of Taizé, which have an important role in providing a sensation of meaning that is more than just a melody, and presents data regarding the way musicians who use music as prayer pray. Research uses field data, which includes participant observation and interviews, for 4 months in 2023 at the Skolastikat SCJ Yogyakarta, including data that were analyzed using theological and musicological approaches. As a result, musicians involve metaphorical aspects in interpreting music as prayer. Through the instruments and melodies played have the closest opportunity and influence to function as prayer for musicians. This is supported by using non-harmonic tones in the melody, giving the impression of a straightforward musical composition, calm and peaceful. Hearing every step of the melody that appears is the same as praying. Apart from melodies, there are heterophonic musical textures carried out by developing notes using the arpeggio technique, which are arranged based on chords of the main vocal notes. Some are about the main notes for several bars, and there are also those that sound multinier so that this can help musicians to pray through music.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Berthier, J., Gelineau, J., & Taize, K. B. (2009). Songs from Taize: Instrumental parts. Kanisius.
Calitz, C. (2011). Liturgical singing as ritual symbol. Verbum et Ecclesia, 32(1), 430–437. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.4102/ve.v32i1.430
Cieślik-Klauza, J., Jakoniuk, L. M., & Nerkowski, M. B. (2018). Song of Taizé. https://doi.org/10.15290/rtk.2018.17.3.05
Creswell, J. W. (2015). Penelitian kualitatif & desain riset (edisi ke-3). Pustaka Pelajar.
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (1998). Strategies of qualitative inquiry. SAGE Publications.
Duan, Y. (2013). Study on the essence of metaphor. Proceedings of the 2013 International Academic Workshop on Social Science, 560–562. https://doi.org/https://doi.org/10.2991/iaw-sc.2013.124
Forney, K., & Machlis, J. (2011). The enjoyment of music (eleventh edition). W. W. Norton & Company.
Forsyth, I. N. (2015). Taizé: A parable of community. Appalachian State University.
Hardawiryana, R. (1990). Sacrosanctum Concilium (Konsili Suci): Konstitusi tentang liturgi suci, dokumen Konsili Vatikan II. Departemen Dokumentasi Dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia.
Jacobs, T. (2004). Teologi doa. Kanisius.
Kennedy, M. (2003). The concise Oxford dictionary of music. Oxford University Press.
Kubicki, J. M. (1999). Liturgical music as ritual symbol a case study of Jacques Berthier’s Taize Music (Liturgia Condenda). Peeters.
Marunduri, C. F. (2017). Teologi doa Martin Luther. Verbum Christi: Jurnal Teologi Reformed Injili, 4(1), 15–40.
https://doi.org/https://doi.org/10.51688/vc4.1.2017.art1
Mooji, J. (1976). A study of metaphor. Wors Holland Publishing Company.
Mudak, S. (2017). . (2017). Makna doa bagi orang percaya. Missio Ecclesiae, 6(1), April 2017, 97-111. DOI: 10.52157/me.v6i1.70. Missio Ecclesiae: Jurnal Theologia, Misiologia, Dan Gereja, 6(1), 97–111.
https://doi.org/https://doi.org/10.52157/me.v6i1.70
Pärtlas, Ž. (2016). Theoretical approaches to heterophony. Res Musica, 8, 44–72.
Praptiningsih, A. N. (2018). Musik Taize dalam ibadat adorasi jam kudus di Kapel Skolastikat Kongregasi SCJ Yogyakarta. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Schmidt-Jones, C. (2013). The basic elements of music. Textbook Equity.
Scott, C. M. (2013). Taizé style music and contemplation. Spiritual Growth Ministries.
Siallagan, J. (2017). Tinjauan iman Kristen terhadap doa lintas agama. Te Deum: Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan, 7(1), 63–75. https://ojs.sttsappi.ac.id/index.php/tedeum/article/view/102
Sihotang, E. F. (2019). Kajian musik liturgi dalam ibadah persekutuan doa meditatif kelompok doa nyanyian Taize di Sarasvsita Faithful Companions of Jesus (FCJ) Centre Yogyakarta. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Stein, L., & Indrawan, A. (2013). Struktur dan gaya: Studi dan analisis bentuk-bentuk musikal (III); terjemahan: Andre Indrawan. Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/5357
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Troeger, T. H. (2013). Music as prayer: The theology and practice of church music. Oxford University Press.
Narasumber
Eusebius Gidion Jabar (25 tahun). Musisi Taizé di Ibadat Adorasi Skolastikat SCJ Yogyakarta.
Evi Fitriana Sihotang (26 tahun). Musisi Taizé di Ibadat Adorasi Skolastikat SCJ Yogyakarta.
Hedwigis Nada Candra Kartika (20 tahun). Musisi Taizé di Ibadat Adorasi Skolastikat SCJ Yogyakarta.
Yohana Kartika (24 tahun). Musisi Taizé di Ibadat Adorasi Skolastikat SCJ Yogyakarta.
Yohanes Kukuh Yogisworo (24 tahun). Seminaris dan Musisi Taizé di Ibadat Adorasi Skolastikat SCJ Yogyakarta.
P. Karl Edmund Prier, SJ. (86 tahun). Pastor Katolik dan Ilmuwan Musik (Musik Liturgi).
DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v10i1.11972
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Sabina Stella Vania

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Address:
Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta
Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia
Telp./Fax: 0274 419791
email : jurnal.invensi@isi.ac.id

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View my stat Visitors