Mencapai Kebahagiaan dari Penyakit Keloid sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis

Bima Rekso Wibowo

Abstract


Penciptaan ini dilatarbelakangi pengalaman penulis saat mengalami penyakit keloid selama proses perjalanan hidup, sehingga mengubah perilaku penulis terhadap penampilan, lingkungan, aktivitas sehari-hari, dan sikap terhadap teman. Upaya yang dilakukan untuk sembuh sudah dilakukan tetapi belum menemukan hasil yang diharapkan, sehingga menganggap bahwa diri penulis belum bahagia. Penciptaan ini bisa bertujuan menjadi sebuah pembelajaran dan motivasi untuk orang lain agar tetap bersyukur dengan apa yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan pada penciptaan ini yaitu practice by research yakni pengalaman diri penulis dan menggunakan literatur yang membawa pada metode David Campbell untuk mematangkan konsep berkarya. Proses kreatif menurut David Campbell ada lima tahapan yaitu: Persiapan, Konsentrasi, Inkubasi, Iluminasi, dan Verifikasi/Produksi. Selanjutnya, penulis melakukan perwujudan karya dengan membuat sketsa-sketsa, dilanjutkan penyelesaian karya yang berjudul “Mencapai kebahagiaan dengan cara bahagia”. Penulis memetaforakan selotip sebagai bahan dalam karya karena memiliki sifat perekat di mana sifat tersebut sama seperti sifat keloid yang melekat pada kulit tubuh. Kesimpulan yang didapatkan yakni bahwa seiring berjalannya waktu penulis bisa terbiasa dengan keloid. Adanya dukungan orang-orang terdekat dan fenomena-fenomena yang terjadi menimbulkan sebuah pemikiran bahwa tidak ada satu pun manusia yang tidak memiliki kekurangan dan permasalahan dalam hidup, hanya bagaimana kita menerima keadaan terhadap apa yang ditetapkan dengan bersyukur sehingga kebahagiaan dapat dicapai.

 

Achieving Happiness from Keloid as The Main Idea for Creation of Paintings

Abstract

This creation is motivated by the author's experience of experiencing keloids during his life, thus changing the author's behavior towards appearance, environment, daily activities, and attitudes towards friends. Efforts have been made to recover but haven’t found the expected results, so that the writer assumes that he isn’t happy. The aim of this creation to be a lesson and motivation for others to remain grateful for what has been set. The method that used in this creation is practice by research, that’s the author's own experience and using literature that leads to David Campbell's method to finalize the concept of work. According to David Campbell, the creative process has 5 (five) stages: Preparation, Concentration, Incubation, Illumination, and Verification/Production. Furthermore, the author makes the embodiment of the work by making sketches and then proceeds to the completion of the work by tittle "Achieving Happiness in A Happy Way". The author makes a metaphor from masking tape as a material in the work because it has adhesive properties where the properties are the same as the characteristic of keloids attached to the skin of the body. The conclusion from the process of creating this artwork is as time goes by the author can get used to keloids. Support from closest people and the phenomena that occur give rise to a thought that there’s not a single human being who doesn’t have shortcomings and problems in their life, just how do we accept the situation to what’s set with gratitude so that happiness can be achieved.


Keywords


keloid, kebahagiaan, selotip | keloid, happiness, masking tape

Full Text:

PDF

References


Akmal dan Masyhuri (2018). Konsep syukur (KONSEP SYUKUR (GRATEFULNES) (Kajian Empiris Makna Syukur Bagi Guru Pon-Pes Daarunnahdhah Thawalib Bangkinang Seberang, Kampar, Riau, 7(2), 1–22.

Albahi, H. D. (2021). “Dinamika Merantau”: Perwujudan Kristalisasi Memori dalam Karya Lukis. Journal of Contemporary Indonesian Art, 7(2), 90–97.

Campbell, D. (1986). Mengembangkan Kreativitas. Disadur A. M. Mangunhardjana. Kanisius.

Ernawati, E., & Sari, R. N. (2020). Representasi Kesadaran Budaya Lokal Perupa dalam Penciptaan Karya Seni Rupa dan Desain Era Kontemporer. Invensi, 5(2), 81–99.

Fitra, E. N. (2018). Ekspresi dalam Aliran Seni Lukis Abstrak. https://www.academia.edu/41281757/EKSPRESI_DALAM_ALIRAN_SENI_LUKIS_ABSTRAK_Erdiansya_nur_fitra_Desain_Komunikasi_Visual_Universitas_Negeri_Makassar

Gozali, A. (2019). Dimensi Spiritual Dalam Seni Lukis Abstrak Kontemporer Indonesia: Sejarah Dan Wacana. Acintya Jurnal Penelitian Seni Budaya, 11(1), 1–15.

Hayati, R. A. (2021). Self Healing dari Trauma Masa Lalu dalam Karya Seni Lukis Abstrak. Invensi, 6(2), 109–119.

Izzati, A., Tjandra, O., & Waluya. (2012). Gambaran Penerimaan Diri Pada Penderita Psoriasis Jurnal Psikologi. Jurnal Psikologi Esa Unggul, 10(02), 68.

Mayasari, R. (2014). Religiusitas Islam dan kebahagiaan (Sebuah telaah dengan perspektif psikologi). Al-Munzir, 7(2), 81–100.

Ricoeur, P. (2014). Teori Interpretasi Membelah Makna dalam Anatomi Teks. CV. IRCiSoD.

Sugiharto, B. (2013). Untuk apa seni? Matahari.

Sunaryo, A. (2018). Seni rupa Nusantara pengantar kajian dan apresiasi seni. Dahara Prize.

Susanto, M. (2002). Diksi Rupa: Kumpulan Istilah Seni Rupa. Kanisius.




DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v8i1.7830

Article Metrics

Abstract view : 309 times
PDF - 211 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Bima Rekso Wibowo



Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791

email : jurnal.invensi@isi.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

View my stat Visitors