KANA PERANAK DALAM PERAYAAN GAWAI PADI SUKU DAYAK MUALANG DI KALIMANTAN BARAT

Alexandrian Mualang Panurian, Eli Irawati, Haryanto Haryanto

Abstract


Kana Peranak merupakan nyayian resitatif Suku Dayak Mualang yang disajikan pada saat Perayaan Gawai Padi. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dan kajian tekstual Kana Peranak. Untuk membedah objek ini, maka digunakan metode kualitatif dengan pendekatan Etnomusikologis. Hasil analisis dalam tulisan ini menunjukkan bahwa Kana Peranak memiliki delapan dari sepuluh fungsi musik menurut Allan P. Meriam. Fungsi-fungsi tersebut antara lain Fungsi Hiburan, Fungsi Kenikmatan Estetis, Fungsi Ekspresi Emosional, Fungsi Komunikasi, Fungsi Penyelenggaraan Kesesuaian Dengan Norma-Norma Sosial, Fungsi Penopang Keseninambungan dan Stabilitas Kebudayaan, Fungsi Penopang Integrasi Sosial dan Fungsi Penggambaran Simbolik. Pada kajian tekstual, mengambil sampel Kana Peranak yang berjudul Limak Penyawak Sak Lempak Mrawai Awak”, terdapat tiga bagian pada bagian analisis musikal yaitu transkrip notasi, analisis motif nyayian serta analisis makna dan lirik. Adapun elemen pendukung musik meliputi pelaku, tempat, waktu, kostum dan suasana.


Keywords


Kana Peranak, Gawai, Mualang

References


Drake, Allen, Richard. 1995. Waktu dan Keterpisahan: Suatu Metanarrative Sejarah Lisan Mualang. Pontianak: Institut Dayakologi.

Dunselman, Donatus. 1955. Kana Sera, Zang Der Zwangarschap. S. Gravenhage: Martinus Nijhoff.

Florus, Paulus. 1992. Catatan Tentang Tradisi Lisan Pada Orang Mualang. Pontianak: Institut Dayakologi.

Fusnika dan Falentina.Lestiana Dua. 2019. “Kontribusi Budaya Lokal Gawai Dalam Menumbuhkan Nilai Solidaritas Generasi Z Pada Suku Dayak Mualang”, dalam Jurnal Pekan, Vol. 4 no.2.

Haryanto. 2015. Musik Suku Dayak Sebuah Catatan Perjalanan di Pedalaman Kalimantan. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.

Irawati, Eli. 2016. “Transmisi Kelentangan dalam Masyarakat Dayak Benuaq”, dalam Recital, Vol. 17. No. 1. 1-18.

Koentjaraningrat. 1971. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Lontaan, J.U. 1975. Sejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat. Jakarta: Pemda tingkat I Kalbar.

Marie, Jeane. 1976. Penelitian Struktur Bahasa Mualang. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Meligun, RD. Dionsius. 2015. Pedoman Pastoral Perkawinan. Yogyakarta: Gunung Sopai.

Meriam, Allan P. 1964. Antropology Of Music. Northwestern: University Press.

Miga, Mualang. 2010. Sejarah Suku Dayak Mualang.https://mualangmiga.wordpress.com. Diakses pada tanggal 21 mei 2021.

Nakagawa, Shin. 2000. Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ngiuk, Elias. 2003. “Eksistensi Kana Tangi Pungak Taban Tangui dalam Perspektif Etnomusikologi”. Skripsi untuk menempuh derajat Strata 1 Program Studi Jurusan Etnomusikologi Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

Panurian, John Roberto. 2014. “Tari Pingan Dayak Mualang Kajian Struktural Fungsional”. Tesis untuk menempuh derajat Strata 2 Program Studi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Prier SJ Karl–Edmund. 1991. Sejarah Musik Jilid I. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

. 2020. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Soedarsono, R.M. 1992. Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka.

. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Van loon, P. Gentilis. 1999. Sejarah Pertobatan Suku Mualang Kalimantan Barat. Bogor: SMK Grafika Mardi Yuana.




DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v19i1.8970

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

View My Stats