Nurturing Sanity Through RajutKejut Craftivism

Sari Wulandari, Guntur Guntur, Rob Goodfellow, Martinus Dwi Marianto

Abstract


As people in almost all countries in the world, Indonesians are currently struggling to deal with the Covid-19 pandemic by making their activities more selective and prioritizing their needs based on needs. Mental health is also a priority, and more attention needs to be paid to personal and environmental hygiene issues. The RajutKejut Community is a group of female crocheters who ‘yarn bomb’ in public spaces using crochet works. Given pandemic conditions, where most activities are limited, and loneliness and social isolation have become major concerns, this group remains connected using advanced digital technology to share news, views, and stories. And in doing so, they have supported each other in the best possible way: through an activity characterized by meditative nuances practised in a quarantined atmosphere. Thus, a new space for both contemplation and reflection has been created. This has preserved the quality of the community’s work but it has also resulted in other benefits as well. For example, the body's immune system can be strengthened by maintaining good mental health and especially by generating feelings of happiness and joy. To this end, the community has held yarn bombing activities in their respective neighbourhoods and then shared their collective and individual experiences. The research question that arises then is, how can a communal craft-related activity like crochet raise awareness and understanding of the human condition amid a pandemic? This study uses the phenomenology of perception developed by Maurice Merleau-Ponty as an analytical method to better comprehend the world of the RajutKejut community, with special reference to the current pandemic. Amongst other observations, this research illustrates that the pandemic has encouraged many people to look to the past and, in doing so, realize that their existence in the present can be defined by structured craft projects, which caused them to make better-informed decisions about the future. In this process, human beings begin to chart their existence using their bodies and, in doing so, awaken mindfulness of self.

 

Memelihara Kewarasan Melalui Kraftivisme RajutKejut

Abstrak

Seperti halnya di hampir seluruh negara di dunia, masyarakat Indonesia saat ini sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19, mengharuskan membatasi aktivitasnya lebih selektif, dan memprioritaskan keperluan berdasarkan kebutuhan. Kesehatan mental juga menjadi prioritas, selain masalah kebersihan pribadi dan lingkungan. Komunitas RajutKejut adalah sekelompok perajut perempuan yang melakukan ‘yarn bombing’ di ruang publik menggunakan karya rajut. Dengan kondisi pandemi, di mana sebagian besar aktivitas dibatasi, kesendirian dan isolasi sosial menjadi perhatian utama, komunitas ini tetap terhubung satu sama lain dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi digital, untuk berbagi berita, pandangan, dan cerita. Dan dalam melakukannya, mereka berusaha untuk saling mendukung dengan cara terbaik: melalui aktivitas bernuansa meditatif yang dipraktikkan dalam menjalani karantina. Dengan demikian, terbentuk ruang baru untuk kontemplasi dan refleksi. Hal ini telah menjaga kualitas kerja masyarakat di samping menghasilkan manfaat lain. Misalnya, sistem kekebalan tubuh dapat diperkuat dengan menjaga kesehatan mental yang baik dan terutama dengan membangkitkan perasaan bahagia dan gembira. Untuk itu, komunitas ini mengadakan kegiatan ‘yarn bombing’ di lingkungan masing-masing dan berbagi pengalaman kolektif dan individu. Pertanyaan penelitian yang kemudian muncul adalah, bagaimana kegiatan terkait kraf komunal seperti merajut ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kondisi manusia di tengah pandemi? Studi ini menggunakan pemikiran fenomenologi persepsi yang dikembangkan oleh Maurice Merleau-Ponty sebagai metode analisis untuk lebih memahami dunia komunitas RajutKejut, dengan referensi khusus pada pandemi saat ini. Melalui pengamatan, penelitian ini menggambarkan bahwa pandemi telah mendorong banyak orang untuk melihat ke masa lalu dan dengan melakukan itu, menyadari bahwa keberadaan mereka di masa sekarang dapat ditentukan oleh proyek kraf yang terstruktur, sehingga membawa mereka dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang dunia masa depan. Dalam proses ini manusia mulai memetakan keberadaan mereka dengan menggunakan tubuh, sehingga membangkitkan kesadaran diri.


Keywords


rajutkejut, craftivism, covid-19, mindfulness | rajutkejut, kraftivisme, covid-19, kesadaran

Full Text:

PDF

References


Covid19.go.id. (2020, April 2). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB. https://covid19.go.id/p/regulasi/pp-no-21-tahun-2020-tentang-psbb-dalam-rangka-penanganan-covid-19

Fauziyyah, R., Awinda, R. C., & Besral, B. (2021). Dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Tingkat Stres dan Kecemasan Mahasiswa selama Pandemi COVID-19. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 1(2), 113. https://doi.org/10.51181/bikfokes.v1i2.4656

Fitzpatrick, T. (2018). Craftivism: Manifesto and Methodology. The Commons Social Change Library.

Kaligis, F., Indraswari, M. T., & Ismail, R. I. (2020). Stress during COVID-19 pandemic: Mental health condition in Indonesia. Medical Journal of Indonesia, 29(4), 436–441. https://doi.org/10.13181/mji.bc.204640

Kompas.com. (2020, March 3). Fakta Lengkap Kasus Pertama Virus Corona di Indonesia. https://nasional.kompas.com/read/2020/03/03/06314981/fakta-lengkap-kasus-pertama-virus-corona-di-indonesia?page=all

KoranTempo.co. (2021, August 22). Dari Hobi Jadi Terapi. https://koran.tempo.co/read/cover-story/467308/menikmati-hobi-sembari-terapi-di-masa-pandemi

Merleau-Ponty, M., & Landes, D. A. (2012). Phenomenology of perception. Routledge.

Siswayanti, N. (2013). Pendidikan Karakter Dalam Tafsir Al-Huda. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 11(2). https://doi.org/10.32729/edukasi.v11i2.435

Sofa, A. (2021, July 2). Covid-19 Varian Delta dan Hal-hal yang Harus Kamu Perhatikan. https://corona.jakarta.go.id/id/artikel/covid-19-varian-delta-dan-hal-hal-yang-harus-kamu-perhatikan

Tjaya, T. H. (2020). Merleau-Ponty dan Kebertubuhan Manusia. Kepustakaan Populer Gramedia.

Torrido, A. (2021). Penanganan Dampak Sosial dan Ekonomi Pandemi Covid 19 Melalui Pendekatan Kewirausahaan Sosial Studi: Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM). Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 20(1). https://doi.org/10.31105/jpks.v20i1.2464

Wulandari, S., Guntur, G., & Marianto, M. D. (2021). “Merajut Keberagaman” as a Rajutkejut Craftivism. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.3799895

Wulandari, S., Guntur, & Marianto, M. D. (2020). RajutKejut Art: Participatory Knitting Installation Artwork in Public Spaces. IICACS : International and Interdisciplinary Conference on Arts Creation and Studies, 2, 69–75. https://doi.org/10.33153/iicacs.v2i1.17




DOI: https://doi.org/10.24821/ijcas.v9i1.6975

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Visitors